Diduga Ada Masalah Ekonomi, Kristian Bunuh Diri di Rumahnya

Diduga Ada Masalah Ekonomi, Kristian Bunuh Diri di Rumahnya
Warga berkumpul di rumah korban/ foto : New Tapanuli/JPG

jpnn.com, TOBASA - Kristian Sihaloho, 29, warga Dusun 1 Lumban Sirait, Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa, Sumut, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Rabu (4/10) kemarin.

Dia nekat bunuh diri diduga karena tekanan kesulitan ekonomi. Di sekitar lokasi penemuan jasad korban, ditemukan surat yang diduga ditulis korban sebelum mengakhiri hidupnya.

“Aku tidak butuh apa-apa lagi di dunia ini. Aku hanya ingin kalian semua anak-anak aku jadi orang sukses, biar gak seperti aku ini hanya budak yang tidak tau diri.”

Demikian sepenggal surat yang diduga ditulis almarhum Kristian Sihaloho sebelum dia nekat gantung diri.

Seperti dilansir New Tapanuli (Jawa Pos Gorup) hari ini, korban ditemukan tergantung dengan tali ayunan di ruang tengah rumahnya, Rabu (4/10) sekira pukul 06.00 WIB.

Orang pertama yang melihat jasad korban adalah istri almarhum, H br Gultom. Saat bangun pagi, H br Gultom kaget menyaksikan suaminya yang tergantung di ruang tengah.

Menyaksikan kejadian itu, dia segera memanggil tetangga untuk menurunkan korban. Sayang, suaminya tak lagi bernyawa.

Selain tulisan di kertas, almarhum juga meninggalkan pesan melalui tulisan dalam kaos oblong warna putih yang berbunyi: “Hati yang terluka, siapa aku ini 7 Haloho yng tak punya ibu dan ayah, budak bukan manusia, pelengkap saja aku. Seorang budak kasih kerja biar bisa makan. Aku bukan apa apa di dunia ini hanya orang yang tak tau diri.”.

Dia nekat bunuh diri diduga karena tekanan kesulitan ekonomi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News