Diduga Pasok Senpi ke Teroris, 5 Warga Sumsel Diciduk Densus

Diduga Pasok Senpi ke Teroris, 5 Warga Sumsel Diciduk Densus
Personel Densus 88. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Ketua RT setempat, Mashur mengatakan keluarga Suwarto sudah berdomisili lebih dari lima tahun di rumah tersebut. Aktivitasnya berdagang makanan ringan keripik singkong. “Keluarga itu tertutup, jarang bergaul. Diundang kegiatan jarang datang. Informasinya Suwarto ditangkap di Muara Enim, bukan di rumahnya,” ujar Mashur, kepada Sumatera Ekspres tadi malam.

Sebetulnya, tim Densus juga disebar ke Banyuasin. Sekitar pukul 05.25 WIB juga ditangkap satu orang terduga teroris. Dia Abu Hasan alias Imron. Diciduk dari rumahnya Talang Keramat, kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin.

Saat ini, para terduga teroris sudah di Mako Satuan Brimob Polda Sumsel untuk menjalani pemeriksaan. Pintu penjagaan dijaga ketat, wartawan tidak diperkenankan masuk halaman. “Belum boleh. Silakan keluar dulu ya,” pinta anggota Brimob yang berjaga.

Dihubungi terpisah, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan penangkapan yang dilakukan Tim Densus 88 Antiteror dibackup Polda Sumsel dan polres setempat.

“Yang ditangkap saat ini dibawa ke Makosat Brimob Polda Sumsel untuk pengembangan lebih lanjut. Ada lima orang. Mereka masih diperiksa. Terduga merupakan pelarian dari kelompok jemaah Anshorut Khilafah (JAK) Jambi,” ujar Kapolda, melalui sambungan telepon.

Sekaligus pengembangan dari penangkapan jaringan teroris di OKU Selatan. Diketahui, Asep Nurjaman ditangkap 15 Agustus 2016 di jalan lintas Muaradua-Liwa, Kabupaten OKUS, dan Bram Fitra. Kemudian 15 Maret 2017, ditangkap pula Edi Waluyo alias Tembel (39) dan Rahmat Candra alias Candra Indro (41) di OKU Selatan.

Terkait peran terduga teroris yang ditangkap kemarin (10/12), Kapolda menyebut ada yang menjadi pemasok senpira, dan ada juga yang menyembunyikan teroris. “Sekarang masih diperiksa semua. Selain tiga orang yang terduga teroris, yang lainnya juga diperiksa. Tapi, belum tentu mereka itu teroris,” lanjutnya.

Zulkarnain berpesan pada masyarakat untuk lebih pro aktif. Apalagi terkait keberadaan teroris. Jika masyarakat mengetahui atau menemukan orang-orang atau kelompok orang yang mencurigakan atau tertutup dalam bergaul, sebaiknya patut curiga. “Segera hubungi atau beritahu aparat keamanan. Jangan diam saja,” imbaunya. (sid/vis/air/ce1)


Densus 88 Antiteror menciduk lima terduga teroris jaringan Sumatera Selatan (Sumsel).


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News