Didukung Para Guru Besar, Syarief Hasan: Demokrat Semakin Kukuh Menolak RUU Ciptaker

Sebelumnya, puluhan investor global juga menyatakan keprihatinan atas persetujuan terhadap RUU Ciptaker yang dinilai bertolak belakang dengan prinsip lingkungan.
Konon, investor global yang merupakan investor terpercaya di dunia dan mengelola dana investasi hingga US$ 4,1 triliun telah mengirimkan surat keprihatinan kepada pemerintah Indonesia.
Karena itu, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini, sikap partainya sejalan dengan para guru besar, akademisi, ormas keagamaan, organisasi buruh hingga mahasiswa.
Penolakan tersebut, kata Syarief, seharusnya menjadi pertimbangan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi dan membatalkan RUU Ciptaker.
“Kami dari Fraksi Partai Demokrat semakin kukuh menolak UU Cipta Kerja karena didukung dengan pandangan dari guru besar yang merupakan strata tertinggi di dunia kampus," tegas mantan Menteri Koperasi dan UKM ini.
Syarief juga mendorong Presiden Jokowi segera menindaklanjuti suara dari berbagai elemen masyarakat tersebut dengan menggunakan kewenangannya menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).
“Presiden harus segera melakukan evaluasi UU Cipta Kerja dan segera membuat Perppu yang pro terhadap rakyat serta sesuai dengan konstitusi negara," ucap Syarief sembari menyatakan dukungan bagi pihak-pihak yang akan melakukan judicial review UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi.(jpnn)
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta pemerintah mendengar keberatan rakyat atas RUU Ciptaker
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh