Digerebek, Puluhan Terapis Sedang Mijit

Digerebek, Puluhan Terapis Sedang Mijit
Foto: Juneka/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA – Surabaya kini bukan lagi kota yang ramah bagi para pria pecinta wisata lendir. Ya, kini Satpol PP Surabaya makin gencar merazia tempat-tempat yang dicurigai sebagai lokasi esek-esek. Setelah menutup lokalisasi Dolly, kini petugas terus bergerak para pelanggar peraturan daerah (perda). Kemarin, Jumat (14/11) petugas menciduk 27 terapis dari Atmosphere Reflexology and Spa di jalan raya Nginden.

Petugas yang berjumlah tidak lebih dari sepuluh orang itu datang dengan truk. Mereka langsung merangsek masuk ke tempat pijat dan spa di lantai tiga sebuah restoran sekitar pukul 16.00.

Kepala Seksi Operasional Satpol PP Surabaya Joko Wiyono langsung meminta karyawan di sana menunjukkan surat izin. Surat itu berupa tanda daftar usaha pariwisata (TDUP), izin mendirikan bangunan, dan izin gangguan. ’’Kalau lima menit tidak bisa menunjukkan, akan kami periksa sampai ke dalam,’’ ujarnya kepada para karyawan.

Namun, hingga batas waktu yang diminta, karyawan tempat itu tak bisa menunjukkan izin. Petugas pun langsung memeriksa kamar-kamar pijat dan spa. Tempat pijat tersebut tidak seperti bilik yang hanya boleh ditutup tirai. Wujudnya adalah kamar dilengkapi pintu yang dikunci dari dalam.

Petugas memergoki banyak pelanggan yang sedang dipijat terapis perempuan. Para terapis itu memakai baju dengan belahan dada rendah. Rok hitam mereka mini, pendek banget. ’’Saya baru tiga minggu kerja di sini. Dapat komisi 20 persen,’’ kata salah seorang terapis yang mengaku bernama Ayu. Perempuan asal Jombang itu mengaku sudah punya dua anak. Sebelumnya, dia bekerja sebagai sales promotion girl (SPG).

Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto mengungkapkan, terapis yang dibawa tersebut akan didata terlebih dahulu. Petugas akan mencocokkannya dengan data eks pekerja seks komersial (PSK) dari dinas sosial. Bila terbukti bahwa perempuan itu PSK, mereka akan dibawa ke Liponsos Keputih. ’’Kami khawatir kalau eks PSK Dolly-Jarak tersebut belum pulang ke kampung halamannya,’’ jelasnya.

Mantan Camat Rungkut itu menyebutkan bahwa satpol PP semakin sering merazia tempat rekreasi dan hiburan umum (RHU). Mereka hendak mencari para perempuan eks lokalisasi Dolly-Jarak yang masih berkeliaran di Surabaya. Ada kekhawatiran bahwa di RHU itu mereka membuka layanan plus-plus. (jun/dos/mas)

SURABAYA – Surabaya kini bukan lagi kota yang ramah bagi para pria pecinta wisata lendir. Ya, kini Satpol PP Surabaya makin gencar merazia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News