Digitalisasi Dunia Bisnis Meningkat, Refocus Dukung Penyiapan Tenaga Profesional IT

Digitalisasi Dunia Bisnis Meningkat, Refocus Dukung Penyiapan Tenaga Profesional IT
CEO & Founder Refocus Education Project Roman Kumay Vyas mengatakan tenaga baru di bidang IT yang berhasil dicetak perguruan tinggi masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan dunia industri. Foto: Dok Refocus

Roman menyebut dengan skill gap digital yang masih sangat besar, maka masih diperlukan keselarasan antara perguruan tinggi, vokasi, serta lembaga pendidikan lainnya agar bisa memenuhi kebutuhan industri digital yang terus berkembang.

Menjawab tantangan tersebut, Refocus Digital Academy hadir di Indonesia sebagai platform pendidikan online yang berfokus untuk mengubah seseorang menjadi profesional dalam industri digital.

"Tim Refocus mengajarkan profesi digital kepada orang-orang, di mana bidang ini sedang diminati pasar dan akan berlangsung dalam jangka waktu lama," ungkapnya.

Sebab, kata Roman, Google Indonesia memperkirakan ekonomi digital Indonesia akan bernilai sekitar Rp 1,7 kuadriliun atau USD 124,1 miliar pada 2025 (tiga kali lipat dari 2020 dengan nominal Rp 548,2 triliun).

Menurut laporan terbaru oleh perusahaan konsultan strategi AlphaBeta, karyawan dengan keterampilan digital memiliki potensi untuk berkontribusi lebih dari Rp 4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2030.

"Kami memperkirakan 40 persen dari pertumbuhan lowongan pekerjaan dalam dua tahun ke depan akan menghasilkan kebutuhan rekrutmen yang sangat besar di pasar," ungkapnya.

Refocus ingin masyarakat memiliki kesempatan edukasi yang baik serta keterampilan yang terpakai sehingga memungkinkan mereka mendapat penghasilan yang lebih besar, terus bertumbuh.

Selain itu, mengembangkan berbagai produk untuk mencapai tujuan mereka.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat kebutuhan tenaga kerja di TIK diperkirakan bakal terus meningkatkan sejak 2022 hingga 2025.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News