Diguncang Sanksi Ekonomi, Bank Sentral Rusia Ambil Langkah Darurat
jpnn.com, JAKARTA - Rusia menjadi fokus dunia pascainvasi kepada Ukraina beberapa waktu belakangan.
Sikap Rusia pun mengakibatkan berbagai sanksi internasional dijatuhkan, salah satunya terkait ekonomi.
Menyikapi hal itu, bank sentral Rusia mulai menaikkan suku bunga utamanya menjadi 20 persen dari 9,5 persen pada Senin waktu setempat.
Gubernur Bank Sentral Elvira Nabiullina menyatakan kenaikan suku bunga dilakukan dalam rangka langkah darurat.
Pihak berwenang pun mengatakan kepada perusahaan-perusahaan yang berfokus pada ekspor untuk menjual mata uang asing, karena rubel jatuh ke rekor terendah.
"Kondisi eksternal untuk ekonomi Rusia telah berubah secara drastis," kata bank sentral dalam sebuah pernyataan.
Elvira menyebutkan kenaikan suku bunga utama dilakukan untuk memastikan kenaikan suku bunga deposito ke tingkat yang diperlukan untuk mengimbangi peningkatan depresiasi dan risiko inflasi.
"Ini diperlukan untuk mendukung stabilitas keuangan dan harga serta melindungi tabungan warga dari depresiasi," bebernya.
Bank sentral Rusia mulai menaikkan suku bunga utamanya menjadi 20 persen dari 9,5 persen pada Senin waktu setempat.
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- Cermati Perkembangan Global, BRI Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru