Dihantui Teror, Turis Takut ke Istanbul

jpnn.com - ISTANBUL – Masyarakat asli di Istanbul mulai bisa beradaptasi dengan situasi pascaaksi teror di Bandara Ataturk, Istanbul, sepekan lalu. Namun, trauma atas insiden yang menelan 42 korban jiwa itu masih sangat terasa bagi turis yang datang ke negara itu.
Hingga kemarin (4/7), turis enggan datang ke Kota Istanbul. Distrik komersial di kota terpadat Turki yang biasanya ramai wisatawan pun tampak lengang.
"Ini bencana," kata Orhan Sonmez, seorang pemandu wisata yang biasanya sibuk mengantar turis berkeliling Istanbul.
Hagia Sophia, bekas gereja sekaligus masjid yang kini menjadi museum, juga sepi. Hanya ada penjaja suvenir yang menawarkan barang dagangan. Salah satu objek wisata favorit Turki itu ikut merasakan dampak teror tiga pria asing di salah satu bandara tersibuk Eropa pekan lalu tersebut.
Di Distrik Sultanahmet, aktivitas ekonomi di deretan restoran dan hotel berbintang lima juga lesu. Bahkan, hotel-hotel itu memberikan promosi khusus kepada konsumen. Mulai diskon tarif hingga fasilitas tambahan lain.
"Jika kondisinya seperti ini terus, akan banyak toko yang tutup. Saya mulai berpikir untuk pindah ke Amerika. Saya tidak bisa mendapat penghasilan di sini," ujar Ismail Celebi, pemilik toko perhiasan. (AFP/hep/c14/kim/flo/jpnn)
ISTANBUL – Masyarakat asli di Istanbul mulai bisa beradaptasi dengan situasi pascaaksi teror di Bandara Ataturk, Istanbul, sepekan lalu. Namun,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN