Dilema Pengusaha: Biaya Melambung, Harga Susah Dinaikkan

Dilema Pengusaha: Biaya Melambung, Harga Susah Dinaikkan
Ilustrasi industri makanan. Foto: Jawa Pos/JPNN

Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan, kebanyakan pabrikan mamin sangat merasakan dampak kenaikan harga bahan baku karena nilai tukar USD. Khususnya yang berskala menengah dan besar.

”Beberapa bahan baku untuk makanan dan minuman masih banyak mengandalkan impor seperti susu, gula, dan garam,” ujar Adhi.

Dalam kondisi tersebut, ungkap Adhi, pelaku usaha kebanyakan memilih tidak menaikkan harga meski naiknya bahan baku dikhawatirkan bakal menurunkan omzet penjualan.

Menurut dia, apabila penjualan mengalami penurunan yang disebabkan kenaikan harga jual, itu bakal memperberat industri makanan dan minuman dalam negeri.

”Sebagai upaya untuk menekan penurunan margin yang lebih dalam, pabrikan mamin memilih melakukan efisiensi dan menahan pengeluaran yang bisa ditunda,” ucap Adhi. (agf/c20/fal)


Pengusaha berada di posisi terjepit akibat nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News