Dilema Pengusaha: Biaya Melambung, Harga Susah Dinaikkan
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan, kebanyakan pabrikan mamin sangat merasakan dampak kenaikan harga bahan baku karena nilai tukar USD. Khususnya yang berskala menengah dan besar.
”Beberapa bahan baku untuk makanan dan minuman masih banyak mengandalkan impor seperti susu, gula, dan garam,” ujar Adhi.
Dalam kondisi tersebut, ungkap Adhi, pelaku usaha kebanyakan memilih tidak menaikkan harga meski naiknya bahan baku dikhawatirkan bakal menurunkan omzet penjualan.
Menurut dia, apabila penjualan mengalami penurunan yang disebabkan kenaikan harga jual, itu bakal memperberat industri makanan dan minuman dalam negeri.
”Sebagai upaya untuk menekan penurunan margin yang lebih dalam, pabrikan mamin memilih melakukan efisiensi dan menahan pengeluaran yang bisa ditunda,” ucap Adhi. (agf/c20/fal)
Pengusaha berada di posisi terjepit akibat nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Brigadir RAT jadi Ajudan / Driver Pengusaha di Jakarta Sejak 2021
- Menaker Ida Sebut Dokumen Program K3 Nasional 2024-2024 untuk Tingkatkan Kemajuan
- Polisi Tangkap Pengemudi Arogan Berpelat Mobil Dinas TNI Palsu, Pelaku Pengusaha
- Polisi Peringatkan Pengusaha SPBU, Jangan Curang
- Kisah Sucianti Suaib, dari Operator Telekomunikasi hingga Jadi Pengusaha Sukses
- Optimalisasi Pembayaran THR 2024, Menaker Ida Fauziyah Lakukan Sejumlah Langkah Ini