Diliput Berbagai Media Asing, Yadnya Kasada Bakal Kenalkan Bromo ke Dunia

Diliput Berbagai Media Asing, Yadnya Kasada Bakal Kenalkan Bromo ke Dunia
Gunung Bromo. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

"Selain Puisi Kidung Tengger, yang akan menampilkan dua multi talenta ibu kota, bertempat di lautan Pasir Kasiah, juga diisi Sendratari Kidung Tengger, Tari Topeng Gunungsari, Perkusi UI Daul Madura yang merupakan perkusi berlatar etnik Madura. Ada pula Jegog Suar Agung Bali, yang merupakan perkusi bambu berlatar etnik dari pulau dewata Bali. Singo Ulung tarian khas Bondowoso, Jaranan Wahyu Tunas Budaya, Jaran Slining Lumajang, Tari Mahameru, serta Reog Ponorogo," papar
Wawan.

Tidak hanya itu, di lokasi berbeda namun masih di kawasan Bromo, tepatnya di Agrowisata Desa Jetak, dua malam berturut-turut akan ditampilkan Pawai obor, Tari Topeng Gunungsari, Konser Musik Wadya Bala STKW, Tari Pepe ‘pepe’ Bainea Ri Gowa, serta Jaranan Campursari. Tak kalah menariknya, panitia juga mengadakan lomba Fotografi Eksotika Bromo dengan mengambil spot pada dua hari acara itu.

Wawan Gunawan menuturkan, sejak zaman Kerajaan Majapahit, acaranya selalu heboh. Yadnya Kasada Bromo dianggap sebagai tempat suci oleh suku Tengger. Warga akan mempersembahkan makanan dengan cara dilempar ke dalam kaldera gunung berapi yang masih terus aktif. Selain hasil bumi,hewan ternak seperti kambing, ayam, dan sapi, juga dijadikan persembahan.

Menjelang even ini, tempat penginapan di sekitar Bromo bakal dipenuhi wisatawan yang menginap. Sampai hari ini, sebagian besar penginapan sudah full booked hingga bulan Agustus.

Ketua Badan Pengurus Cabang Persatuan Hotel dan Restoran (BPC PHRI) Bromo, Jawa Timur Digdayo Djamaluddin mengatakan, pihaknya bersama para pengusaha hotel, tentu juga panitia, mempersiapkan segala sesuatunya termasuk antisipasi lonjakan wisatawan yang datang ke
Bromo.

"Saat ini banyak penginapan jenis hotel dan cottage sudah full booked. Kami juga sedang mengoptimalkan koordinasi dengan pemilik-pemilik homestay di sekitar," ungkap Digdayo.

Untuk informasi, ketinggian 2.300 meter menjadi titik yang paling favorit gunung ini. Sebab, pada ketinggian itu, mata pelancong akan dimanjakan oleh pemandangan indah. Selain itu, juga menjadi lokasi paling strategis untuk menyaksikan kemegahan matahari terbit.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut ini sebagai budaya dan tradisi yang memiliki kearifan lokal di Bromo. Yang pasti, dia mengingatkan agar atraksi alamnya diperhatikan dengan baik, terutama manajemen sampah, yang sering dikeluhkan banyak pihak di destinasi pegunungan.

Pesona Gunung Bromo begitu memikat. Tak hanya di dalam negeri, tapi juga tersohor hingga ke negeri mancanegara. Belakangan, pesonanya makin terlihat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News