Dimas Drajat Curhat Usai Pertandingan, Ibunda pun Menangis
“Bukannya tidak semangat karena Indonesia kalah, tapi karena keponakan saya tidak dimainkan,” sambung Sri sambil tertawa.
Nenek dari Satria, Tri Retno juga selalu ikut menyaksikan penampilan cucu kesayangannya dari layar kaca.
Sebelum Satria Tama berangkat ke Vietnam, Retno bahkan juga sempat meminta doa dari teman-temannya di pengajian Al-Sajadah yang rutin dilakuakn di dekat rumahnya.
Tidak hanya meminta doa dari teman-teman pengajiannya. Setelah melakukan sholat, Retno juga semakin rajin berdoa untuk cucunya itu.
“Satria sempat telepon saya. Dia bilang ‘mbah ayo sholat witir mbah, doakan aku dan kawan-kawan supaya menang mbah.’ Udah doa tapi ternyata kalah juga,” terang Retno.
Sementara Ayah dari Satria Tama, Aiptu Bambang Hardianto menambahkan, dia juga tidak ketinggalan selalu memberi support pada anak keduanya itu.
Terlebih pada laga perdana melawan Myanmar 12 September lalu, Satria sempat melakukan blunder fatal yang membuat Indonesia kalah.
“Habis pertandingan itu jam 12 malam saya langsung telpon dia. Saya tanya penyebabnya,” kata Bambang.
TIMNAS Indonesia U-19 dipastikan gagal lolos dari babak fase grup Piala AFF U-19 2016 setelah takluk atas Australia 3-1, Jum’at lalu.
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor