Dimyati: Bagaimana Mungkin Bisa Berdamai dengan Covid-19
Covid-19 tidak peduli kaya miskin pejabat maupun bukan. Siapa saja dirusak dan dibunuh dengan cepat. Covid-19 ingin meluluhlantakan dan menghancurkan manusia di muka bumi ini.
"Maka mau tidak mau kita harus berperang dan menghancurkan Covid-19 di nusantara ini," ungkap dia.
Dimyati menegaskan Covid-19 berbeda dengan binatang buas atau pembunuh, penjajah mana pun yang memilah serra memilih dalam menentukan target yang akan menjadi korban alias tidak dibasmi semua.
Maka dari itu, kata dia, dalam peperangan melawan Covid-19 ini siapa cepat siapa dapat. "Bila Covid-19 yang lebih cepat merasuk ke seluruh tubuh manusia di negara ini, maka kita akan kalah dan akan hancur," ungkap Dimyati.
Karena itu, dia menegaskan untuk memenangkan peperangan melawan Covid-19 ini diperlukan perencanaan yang matang.
Dimyati berujar sangat dibutuhkan kekompakan dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi bersama sama bersatu berperang melawan Covid-19.
"Semua harus ada dalam satu komando utuh di bawah kepemimpinan panglima tertinggi di Republik Indonesia," jelad Dimyati.
Lebih lanjut dia mengatakan setelah perencanaan yang matang sampai dengan pascanya, serta untuk menyukseskan perencanaan tersebut, maka diperlukan anggaran yang cukup dan menyeluruh dengan prinsip efisien dan efektif.
Dimyati melihat Covid-19 lebih sadis dari pembunuh berdarah dingin, seperti zombi, drakula.
- Bang Ace Soroti Penggerudukan Doa Rosario, Ibadah Tidak Boleh Dihalangi
- Istana Bicara Soal Pembentukan Pansel KPK, Begini
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Pilgub Banten 2024: Dimyati Natakusumah Mendaftar di 4 Parpol Termasuk PDIP
- Jaga Hati