Bandar Narkoba di Kalsel Dijerat TPPU, Aset Rp 13 Miliar Disita Polda

Bandar Narkoba di Kalsel Dijerat TPPU, Aset Rp 13 Miliar Disita Polda
Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Winarto didampingi Direktur Reserse Narkoba Kombes Kelana Jaya memberikan penjelasan perkara TPPU bandar narkoba, Rabu (8/5/2024). (ANTARA/Firman)

jpnn.com, BANJARMASIN - Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan total aset disita Rp 13 miliar dari seorang bandar narkoba.

Bareskrim Polri mengapresiasi penanganan TPPU yang dilakukan Polda Kalsel.

"Saat pemaparan kemarin, Bareskrim menilai aset Rp 13 miliar yang disita jumlahnya cukup besar untuk level daerah makanya diapresiasi," kata Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Winarto di Banjarmasin, Rabu.

Bahkan keberhasilan Polda Kalsel diharapkan menjadi pencontohan bagi daerah lainnya di Indonesia untuk bisa menjerat bandar narkoba dengan TPPU, selain pidana awalnya narkotika.

Winarto mengakui menjerat TPPU memang tidak mudah termasuk dari tersangka tindak pidana narkotika.

Dibutuhkan ketelitian dan kejelian penyidik dalam memilah-milah aset milik tersangka berkaitan hasil tindak pidana asal.

Meski begitu, dia meyakini personel Ditresnarkoba Polda Kalsel memiliki kemampuan dalam menangani perkara TPPU, apalagi telah teruji dengan pengungkapan jaringan gembong narkoba internasional Fredy Pratama.

"Untuk TPPU Fredy Pratama di Banjarmasin, kan, kami yang dukung Bareskrim sehingga berhasil menjerat dua tersangka," ungkap Kapolda didampingi Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Kelana Jaya.

Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel melakukan TPPU dengan total aset disita Rp 13 miliar dari seorang bandar narkoba.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News