Din Syamsuddin Menyampaikan Pesan Penting untuk Polisi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyampaikan pernyataan terbaru terkait kasus penusukan terhadap Syekh Ali Jaber.
Pendakwah terkenal itu ditusuk saat mengisi Tabligh di Masjid Falahudin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung, Lampung, Minggu (13/9) sore.
Din Syamsuddin mengingatkan polisi agar jangan mudah percaya dengan keterangan orang tua pelaku yang menyebut si pelaku penusukan Syekh Ali Jaber mengalami gangguan jiwa alias gila.
Jangan sampai karena pelaku disebut gila, lantas polisi tidak melanjutkan pengusutan kasus kekerasan terhadap ulama tersebut.
"Polri jangan terlalu mudah percaya dengan pengakuan orang tua pelaku bahwa pelaku sudah empat tahun mengalami gangguan kejiwaan," kata Din Syamsuddin kepada wartawan, Selasa (15/9).
Din mengatakan terdapat kesaksian banyak pihak yang beredar luas di media sosial bahwa tersangka AA tidak gila seperti sering bermain media sosial, muncul di tempat umum sebagai orang waras dan contoh lainnya.
Polisi, kata dia, jangan meremehkan kesaksian-kesaksian tersebut dan tidak boleh menganggap remeh.
"Tidaklah masuk akal sehat jika ada seorang gila merencanakan suatu perbuatan dengan mendatangi sebuah acara berpakaian rapih dengan sengaja membawa pisau dan kemudian menuju sasaran tertentu kecuali ia adalah seseorang yang waras dan patut diduga merupakan suruhan dari pihak yang memiliki tujuan tertentu," katanya.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin menyampaikan pernyataan terbaru terkait kasus penusukan terhadap Syekh Ali Jaber.
- Sadis, Sopir Taksi Online Ditikam dan Mobilnya Dirampas
- Polisi Ungkap Pembunuhan Berencana di Tanah Laut, Korban Ditusuk 38 Kali
- Sikap MUI Terhadap Putusan MK, Pimpinan Parpol Sebaiknya Legawa
- Prabowo Gencarkan Silaturahmi Politik di Momen Idulfitri, MUI Bereaksi
- MUI Minta KPI Beri Sanksi untuk Tiga Stasiun TV yang Menayangkan 4 Acara ini
- Ni'am: Idulfitri Jadi Momentum Rekonsiliasi Nasional Menuju Perbaikan Negeri