Dinas Intelijen Australia Punya Peran Rahasia dalam Membantu Mengungkap Pelaku Bom Bali Tahun 2002

Dia kemudian meminta petugas untuk memeriksa mesin mobil sekali lagi.
Firasatnya terbukti dan memperkuat data yang dilakukan 4.500 kilometer jauhnya di Canberra.
"Kami menemukan bukti lain dari plat nomor mobil tersebut," kata Jenderal Bachtiar kepada ABC.
"Kami melacak nomor polisi tersebut dan menemukan mobil ini pernah dimiliki oleh enam orang, dan akhirnya dimiliki oleh Amrozi yang tinggal di sebuah desa kecil yaitu Tenggulan di Jawa Timur."
Amrozi adalah saudara laki-laki pemimpin operasi Mukhlas.
DSD juga melakukan pengecekan tambahan dari data yang dilakukan polisi Indonesia dan menemukan salah seorang pelaku yaitu Ali Imron yang juga merupakan saudara laki-laki Mukhlas.
Dengan bantuan DSD, penyelidik kemudian mengidentifikasi pembuat bom termasuk ahli pembuat bom Jemaah Islamiyah, Azahari Husin, selain juga Rauf Abdul yang bertugas mencari orang-orang yang mau melakukan peledakan bom bunuh diri di Paddy's Bar dan Sari Club.
Amrozi mengakui perbuatannya
Penahanan pertama dilakukan terhadap Amrozi yang dijuluki "penyuplai bahan bom yang selalu tersenyum", kemudian dengan cepat pelaku lainnya diketahui.
Editor politik ABC Andrew Probyn mengungkapkan peran penting dinas intelijen Australia dan kerja sama dengan kepolisian Indonesia berhasil mengungkap pelaku ledakan bom Bali di tahun 2002
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Tingkatkan Pertahanan Siber, Kasum TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Digital Intelijen Militer Singapura
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya