Dinda Kanyadewi, Belajar Tidak Korupsi

Dinda Kanyadewi, Belajar Tidak Korupsi
Dinda Kanya Dewi. FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS
Dinda Kanyadewi selalu berusaha menjadi warga negara yang baik. Salah satunya, mengikuti aturan bahwa setiap pengendara motor atau mobil wajib memiliki surat izin mengemudi (SIM). Dinda menyatakan baru saja mendapat SIM A dengan perjuangan yang sangat berliku dan tidak dengan korupsi (suap).

Perempuan kelahiran Balikpapan, 5 Februari 1987, itu harus rela antre demi mendapatkan SIM tersebut. "Bayangkan saja, aku datang pukul 7 pagi dan baru keluar pukul 7 malam. Itu ngantre-nya panjang sekali. Padahal, kalau mau nembak SIM sih bisa aja. Tapi, aku nggak mau melakukannya demi pemberantasan korupsi di negeri ini," ungkap Dinda pada Selasa lalu (5/7).

Selain harus mengantre panjang, dia sempat memergoki kebiasaan kurang menyenangkan saat membuat SIM. Dia melihat ada petugas yang berlaku tidak semestinya dengan melakukan pungli dan segala macamnya.

"Iya, sayangnya setiap kali kami dipanggil sama petugas, pasti ditanya, "Ini sendiri Mbak? Nggak ada yang membantu?" Itu membuat aku miris. Aku mau berusaha nggak korupsi, tapi petugasnya malah bilang begitu," ungkapnya.

Dinda Kanyadewi selalu berusaha menjadi warga negara yang baik. Salah satunya, mengikuti aturan bahwa setiap pengendara motor atau mobil wajib memiliki

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News