Dipuji Hillary Clinton, Tampil di Forum PBB
Adhyatmika, Juara Film Pendek di Amerika berkat Video Belajar Demokrasi
Sabtu, 18 September 2010 – 10:51 WIB
Untuk membuat film itu, Adhyatmika hanya membutuhkan dana Rp 1,8 juta. Menurut dia, biaya yang paling besar digunakan untuk membuat kostum. Dia harus menjahit sendiri kostum anggota polisi dan seragam murid SD yang berukuran orang dewasa. Yang mengesankan, kamera yang digunakan untuk membuat film pendek tersebut adalah kamera yang biasa dipakai untuk syuting pernikahan dan hajatan. "Kebetulan saat itu sedang tidak ada job," tutur alumnus SMUN Pembangunan Jaya, Bintaro, itu.
Bersama tim yang berjumlah 16 orang dan sebagian besar merangkap pemain, Adhyatmika menyusun adegan dan menuntaskannya dalam waktu satu hari saja. "Editing-nya juga cuma seminggu," kata dia.
Setelah pembuatan film tuntas, kompetisi pun dimulai. Adhyatmika mendaftarkan karya video tersebut kepada panitia dan di-posting di situs YouTube. Pada saat penjurian yang berlangsung lima bulan, video karya Adhyatmika mampu masuk dalam tiga besar di wilayah Asia Tenggara. Selanjutnya, tiga video itu lolos ke tahap kedua yang disaring di AS dengan juri para pakar media, dosen, aktivis LSM, produser film, dan wakil Deplu AS. "Waktu itu, saya masuk menjadi semifinalis," lanjutnya.
Ketika memasuki tahap voting online, berbekal status semifinalis, dia pun mempromosikan video tersebut di sejumah situs pertemanan populer di Indonesia, mulai Facebook, Twitter, sampai forum kaskus. Beruntung, hingga akhir masa voting, karyanya mampu mengantongi sedikitnya 6 ribu dukungan. Mimpi memenangkan kompetisi film pendek kelas dunia pun sudah di depan mata. "Semua karena Allah, nggak ada yang lain," ujarnya.
USIANYA masih sangat muda, 21, tapi karyanya sudah mendunia. Dialah Adhyatmika. Seorang pemuda asal Bintaro, Jakarta, yang memenangi kompetisi tahunan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408