Direktur LIMA: Lama-Lama Pidato Prabowo Kehilangan Kesaktian di Masyarakat

Direktur LIMA: Lama-Lama Pidato Prabowo Kehilangan Kesaktian di Masyarakat
Ilustrasi - Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menyebut pidato politik Presiden RI Prabowo Subianto berpotensi kehilangan kewibawaan. Foto: Ricardo

Contoh lain, kata Ray, Prabowo juga tidak bersuara keras terhadap kebijakan penyaluran elpiji tiga kilogram atau gas melon tanpa melibatkan pengecer. 

Dia mengatakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tidak ditegur Prabowo secara tegas setelah kebijakan Ketum Golkar menghapus pengecer dari mata rantai penyaliran gas melon menuai polemik.

"Alih-alih ditegur malah soal gas melon dijadikannya bahan lelucon," kata Ray.

Kini, kata dia, Prabowo berbicara soal birokrat yang melawan kebijakan eks Danjen Kopassus itu mengefisiensikan anggaran.

Namun, Ray sampai kini tidak melihat Prabowo berani mencopot atau mengganti raja kecil di birokrat yang melawan kebijakan efisiensi anggaran.

"Jangan dibiarkan berlarut-larut. Ditegur. Jika membandel, dicopot. Dalam 100 masa pemerintahannya, pak Prabowo sudah paham mana yang tulus mendukungnya mana yang memang sekadar mencari jabatan dan mungkin uang," katanya. (ast/jpnn)


Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menyebut pidato politik Presiden RI Prabowo Subianto berpotensi kehilangan kewibawaan. Kenapa?


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Aristo Setiawan

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News