Dirjen Hortikultura Ungkap Faktor Utama Peningkatan Produksi Bawang Merah di Sumbawa

Dirjen Hortikultura Ungkap Faktor Utama Peningkatan Produksi Bawang Merah di Sumbawa
Pengawalan lapang terhadap komoditas bawang merah sangat diperhatikan jajaran Ditjen Hortikultura. Inilah menjadi faktor utama peningkatan kualitas dan mutu produksi bawang merah di Kabupaten Sumbawa. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

"Pendampingan kepada para petani dilakukan secara langsung, agar apapun keluhan petani didengar dan segera dicarikan solusinya,” bebernya.

Bimbingan teknis budidaya dan pengelolaan OPT ramah lingkungan di Sumbawa NTB telah menerapkan one access method atau akses satu pintu.

Penerapan akses satu pintu ini terhitung sejak tanaman berada di lahan.

“Jadi one access method ini diterapkan untuk menghindari terjadinya penularan OPT yang terbawa oleh petani ataupun alat dan mesin pertanian yang digunakan," imbuh Direktur Perlindungan Hortikultura, Jekvy Hendra menjelaskan.

Poin pentingnya, kata Jekvy Hendra, adalah sanitasi alat pertanian.

"Sanitasi bisa dilakukan dengan menggunakan bahan bahan ekonomis. seperti pemutih pakaian yang dicampur air dengan perbandingan satu sachet di campur dengan lima liter air,” terangnya.

Penyediaan teknologi dan alat modern, lanjut Jekvy, juga termasuk upaya khusus yang dilakukan Kementan untuk membersamai para petani menjaga kestabilan mutu dan produksi para petani.

Selain itu, pengelolaan OPT mengedepankan unsur ramah lingkungan yang berdampak utama terhadap tanah sebagai faktor utama keberlangsungan budidaya.

Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengungkapkan faktor utama peningkatan kualitas dan mutu produksi bawang merah di Sumbawa, simak penjelasannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News