Narkoba Merajalela di Lapas, Kinerja Dirjen PAS Perlu Dievaluasi

Narkoba Merajalela di Lapas, Kinerja Dirjen PAS Perlu Dievaluasi
BNNP Sumut Brigjen Polisi Marsauli Siregar memaparkan pengungkapan kasus jaringan narkoba di Lapas Tanjunggusta, Senin (17/9/2018). Foto: pojoksatu

Kemudian, nama Dirjen PAS juga tersangkut kasus tas Hermes di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia mengharapkan pemilihan Dirjen PAS ini tidak ditunjuk langsung Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly karena rawan mengulangi kesalahan yang sama. Pemilihan Dirjen PAS harus dilelang dengan melibatkan panitia seleksi dari kalangan profesional.

"Selama ini posisi Dirjen PAS itu selalu penunjukan menteri. Kepentingan menteri itu banyakan rekomendasi orang-orang partai, bukan profesional. Jadi itu menurut saya efektif pemimpin yang menjiwai, menyelesaikan persoalan ini," kata dia.

Solusi jangka pendek selanjutnya adalah dengan merotasi sipir-sipir setiap enam bulan. Dia menilai sipir-sipir yang sudah menahun cenderung memiliki hubungan emosional dengan napi.

Kemudian untuk jangka panjang, Trubus menyarankan Direktorat Jenderal PAS dipisahkan dari Kemenkumham dan menjadi setingkat kementerian. Hal ini untuk memudahkan pengawasan dan kerja sama antarsektoral seperti BNN, Polri dan TNI.

"Jadi lebih ditangani secara spesifik. Ini melintasi departemen-departemen lain. Ditjen PAS, TNI, Polri, BNN, bisa diawasi dan ditangani secara baik," kata dia. (tan/jpnn)


Pemilihan Dirjen PAS harus dilelang dengan melibatkan panitia seleksi dari kalangan profesional.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News