Disentil Twitter, Donald Trump Langsung Berubah Jadi Xi Jinping

Disentil Twitter, Donald Trump Langsung Berubah Jadi Xi Jinping
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping saat pertemuan bilateral kedua negara pada KTT pemimpin negara G20 di Osaka, Jepang. Foto : Reuters/Lamarque

jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menunjukkan sisi otoriternya. Kemarin, dia mengancam akan menutup situs media sosial yang mengekang kebebasan berpendapat kalangan konservatif.

"Kaum Republikan merasa bahwa sejumlah platform media sosial benar-benar membungkam suara kalangan konservatif," cuit Trump, Rabu (27/5).

Trump menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan membiarkan hal itu terjadi terus menerus. Dia pun siap mengambil langkah drastis untuk memastikan kaum konservatif dapat berbicara seenaknya di media sosial.

"Kami akan mengatur secara tegas, atau menutup mereka sebelum kami mengizinkan hal seperti ini terjadi," ujar Trump.

Pernyataan Trump muncul usai Twitter memberikan label peringatan kepada salah satu cuitannya, Selasa (26/5). Twitter menilai cuitan Trump soal surat suara pos menyesatkan dan tidak sesuai dengan fakta.

Media setempat meragukan keseriusan Trump tersebut. Pasalnya, tidak jelas dasar hukum apa yang bisa dipakai Trump untuk menutup platform media sosial seperti Twitter atau Facebook.

Apalagi, Amerika Serikat selama ini paling getol mengkritik penyensoran internet oleh negara lain, terutama Tiongkok.

Seperti diketahui, di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, pemerintah Tiongkok memblokir ribuan situs dan aplikasi daring. Mulai dari Facebook, Twitter, YouTube hingga WhatsApp, tidak bisa diakses pengguna internet Negeri Tirai Bambu tersebut. (Xinhua/ant/dil/jpnn)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kebakaran jenggot setelah disentil Twitter


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News