Disupervisi Kemensos, Kota Cilegon Siap Aktivasi 43 Puskesos

Disupervisi Kemensos, Kota Cilegon Siap Aktivasi 43 Puskesos
Kemensos memberikans supervisi kepada Pemkot Cilegon yang akan mengaktivasi 43 Puskesos. Foto: Kemensos.

Djubaedi juga menyatakan optimismenya bahwa SLRT dan Puskesos mampu terus memperkuat perbaikan data kemiskinan sehingga meningkatkan akurasi sasaran penyaluran bantuan sosial.

“Karena aplikasi SLRT kan juga terhubung dan menjadi bagian (modul) yang tidak terpisahkan dari aplikasi payung Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG), untuk pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” jelasnya.

Dengan demikian, kehadiran SLRT diharapkan dapat memberikan pelayanan sosial yang prima, tepat sasaran, responsif dan terintegrasi.

“Untuk penyelenggaraan pelayanan prima tersebut, platform layanan SLRT didukung sistem aplikasi online berbasis web dan android. Dengan demikian, memungkinkan pelayanan dapat dilaksanakan secara responsif dan tepat sasaran,” katanya.

Saat ini, kesiapan personel, sarana dan prasarana, serta peralatan dipastikan tidak ada masalah bagi Kota Cilegon. “Kami tinggal siapkan secara kelembagaan saja,” ungkapnya.

Kemensos mendukung penuh penumbuhan SLRT dan Puskesos di seluruh kabupaten/kota.

Pusat layanan penanganan masalah sosial di level grassroot ini menjadi andalan dalam meningkatkan dan mendekatkan akses masyarakat terhadap layanan sosial.

Dari data Kemensos sampai dengan akhir 2020, SLRT telah terbentuk di 155 kabupaten/kota dan Puskesos pada 7.566 desa/kelurahan.

Kementerian Sosial (Kemensos) mendukung penuh penumbuhan SLRT dan Puskesos di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News