Disuruh ke Istana Dikira Mau Dijadikan Menteri, Oh Ternyata

Disuruh ke Istana Dikira Mau Dijadikan Menteri, Oh Ternyata
Tukang Cukur Presiden Joko Widodo, Herman saat melayani pelanggannya di Jakarta, Sabtu (18/11/2017). FOTO: IMAM HUSEIN/JAWA POS

Bahasa kerennya, in a league of their own. Tapi, tentu bukannya tanpa konsekuensi.

Sebagai tukang pangkas rambut presiden, Herman harus siap setiap saat. Sebab, terkadang Jokowi, lewat ajudannya, secara mendadak minta potong rambut.

Repotnya, protokoler kepresidenan demikian ketat. Pernah suatu ketika Herman tidak memakai celana kain.

Jadilah, dia tidak boleh masuk ke istana oleh Paspampres meski sebenarnya diminta datang oleh presiden.

”Akhirnya saya pinjam celana salah satu penjaga di istana,” ungkapnya.

Setiap ke Istana Negara, Herman juga selalu membawa tas khusus. Isinya peralatan potong rambut khusus Jokowi. Jawa Pos kemarin sempat mengulik isi tas kotak berwarna hitam itu.

Isinya juga tidak terlalu banyak. Ada gunting, penyemprot air, dan alat cukur rambut. ”Tidak ada yang berbeda, hanya memang harus disendirikan,” tuturnya.

Bukan atas permintaan Jokowi. Namun, menurut Herman, itu wujud pelayanan khusus bagi sang pelanggan istimewa.

Herman bukan orang asing bagi keluarga Presiden Jokowi. Dia jadi tukang cukur langganan sejak Jokowi menjabat gubernur Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News