Ditangkap Pakai Sabu, Polisi Yakini Doyok Punya Jaringan Luas

Ditangkap Pakai Sabu, Polisi Yakini Doyok Punya Jaringan Luas
Ditangkap Pakai Sabu, Polisi Yakini Doyok Punya Jaringan Luas
Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan satu buah kotak tempat minuman ayam tempat disembunyikan sabu-sabu, 12 poket sabu-sabu yang dibungkus kertas transparan seberat 3 gram, uang tunai Rp 4. 835.000 dengan pecahan Rp 100 ribu 31 lembar, pecahan Rp 50 ribu sebanyak 33 lembar, pecahan Rp 20 ribu tiga lembar, dan pecahan Rp 10 ribu satu lembar, satu buuh bong serta seperangkat alat hisap sabu.

Menurut Sukarman, terungkapnya Doyok dan enam lima rekannya yang kerap mengonsumsi sabu-sabu itu menjadi langkah awal untuk menyelidiki sumber barang yang lebih besar lagi. Doyok juga disebut masih memiliki hubungan dengan Husni, bandar sabu yang lebih dulu tertangkap. ‘’Dia ini memiliki jaringan yang luas. Setelah Husni tertangkap, Doyok inilah yang menggantikan posisi Husni sebagai bandar,’’ bebernya.

   

Doyok berperan sebagai penyedia barang, sementara lima rekannya yang lain hanya pemakai saja, tapi kelimannya adalah pemakai aktif. ‘’Lima tersangka itu kerap pesta sabu di tempatnya Doyok. Tempat itu didesain khusus untuk menggelar pesta sabu supaya tidak diendus aktivitasnya,’’ ujarnya.

   

Modus yang dijalankan Doyok ini cukup rapi. Sabu yang didapatkan dari bandar besar dipecah menjadi beberapa poket. Kemudian poketan itu dijual dengan harga yang cukup menguntungkan. ‘’Ia bisa jual sampai Rp 300 ribu per satu poketnya. Dan setiap pembeli sabu, sudah disiapkan ruang khusus untuk menikmati barang haram itu,’’ ujarnya.

MATARAM - Setelah menangkap Ishak alias Doyok Senin lalu (6/2), Dit Narkoba Polda NTB kini membidik bandar besar yang menyuplai sabu-sabu pada Doyok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News