Ditjen Hubla Luncurkan Smart Buoy Pertama di Indonesia

Ditjen Hubla Luncurkan Smart Buoy Pertama di Indonesia
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Distrik Navigasi Semarang meluncurkan Smart Buoy pertama di Indonesia dalam acara Seminar Teknologi Kenavigasian bertajuk 'Terus Melaju Untuk Transportasi Maju Melalui Inovasi Teknologi Maritim' yang digelar di Semarang, pada Kamis (20/9). Foto dok Ditjen Hubla

jpnn.com, SEMARANG - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Distrik Navigasi Semarang meluncurkan Smart Buoy pertama di Indonesia.

Ini merupakan kerja sama Distrik Navigasi Tanjung Emas dengan Badan Riset Inovasi Nasional dan Universitas Diponegoro.

Smart Buoy diluncurkan dalam acara Seminar Teknologi Kenavigasian bertajuk 'Terus Melaju Untuk Transportasi Maju Melalui Inovasi Teknologi Maritim' yang digelar di Semarang, pada Kamis (20/9).

"Perkembangan teknologi di dunia maritim ke depan diharapkan mampu menghadirkan sistem yang tangguh dan memberikan solusi yang lebih efektif," ujar Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi.

Seminar Teknologi Kenavigasian ini diikuti oleh 350 peserta dan secara daring melalui zoom meeting dengan kapasitas 1.500 peserta.

Termasuk perwakilan taruna dan taruni dari berbagai sekolah pelayaran yang turut menghadiri dan memeriahkan seminar Teknologi Kenavigasian.

Ada lima agenda kegiatan utama dalam Seminar Tekonogi Kenavigasian yaitu launching Smart Buoy yang merupakan kerja sama Distrik Navigasi Tanjung Emas dengan Badan Riset Inovasi Nasional dan Universitas Diponegoro. Kemudian seminar E-Pilotage, dengan menghadirkan Narasumber dari Regulator, Praktisi dan Akademisi.

Sosialisasi BLU Distrik Navigasi Tanjung Priok dan pengalihan fungsi pengawasan BLU Distrik Navigasi Tanjung Priok ke Distrik Navigasi Tanjung Emas. Release lagu “CahayaNavigasi karya Distrik Navigasi Tanjung Emas sebagai instrument sosialisasi dan edukasi keselamatan pelayaran. Serta Booth Pameran yang menghadirkan perkembangan informasi teknologi maritim.

Seminar Teknologi Kenavigasian ini diikuti oleh 350 peserta dan secara daring melalui Zoom Meeting dengan kapasitas 1.500 peserta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News