Ditolak, Imigran Tetap Tidur di Luar Rusun Pengungsian

Ditolak, Imigran Tetap Tidur di Luar Rusun Pengungsian
Imigran yang ditolak terpaksa tidur di luar penampungan. Foto: JPG

Fasilitasnya terdiri atas kulkas, televisi, kasur lipat untuk dua orang, ruang dapur, kamar mandi dalam, dan dua sofa besar berwarna biru.

Ditambah lagi sebuah lemari baju. Menurut Operational Manager Aparna Graha Utama Puspa Ramadhansyah Putra, kamar seluas itu sebenarnya masih bisa ditempati hingga empat orang.

Namun, tampaknya Rusun Puspa Agro tersebut terlalu nyaman bagi para penghuninya.

Di tempat penampungan pengungsi lain, justru satu kamar sudah terisi empat orang. "Di sini ada 168 kamar dengan total penghuni 340 orang," ucapnya.

Kasi Detensi Ditjen Imigrasi Iman Teguh Ardianto menjelaskan, pemindahan imigran ke tempat penampungan pengungsi sesuai surat perintah Dirjen Imigrasi.

Yakni, tugas dan fungsi rumah detensi harus dikembalikan. Tempat tersebut diperuntukkan para imigran yang akan dideportasi.

Karena itu, kategori pengungsi harus segera dipindahkan. "Akhir Juli surat dikeluarkan dan itu mengacu pada Perpres Nomor 125 Tahun 2016," jelasnya.

Dejan Micevski, central region coordinator dan senior programme officer IOM, menjelaskan bahwa negosiasi akan terus dilanjutkan hingga menemukan titik terang.

Puluhan imigran ditolak sesamanya yang sudah lebih dulu ditempatkan di rusun pengungsian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News