Djarot dan Edy Bersaing Sengit, Ini Harapan Maruarar Sirait

Djarot dan Edy Bersaing Sengit, Ini Harapan Maruarar Sirait
Politikus PDIP Maruarar Sirait (berbatik) bersama mantan Sekjen Golkar Idrus Marham (tengah) dan pengamat politik M Qodari dalam diskusi hasil survei elektabilitas cagub Sumut di Jakarta, Jumat (23/3). Foto: M Fathra/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Politikus muda PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengajak tiga kontestan yang bersaing dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) bisa beradu gagasan dan program dengan tetap menjunjung tinggi rasa persaudaraan. Ketua umum Taruna Merah Putih itu menginginkan Pilgub Sumut menjadi kontestasi politik yang berkualitas sehingga membawa manfaat bagi rakyat.

Ara -panggilan akrab Maruarar- menyampaikan harapannya saat hadir pada acara diskusi dan paparan hasil survei Indo Barometer bertitel Permasalahan dan Konstelasi Politik Pilgub Sumut 2018 di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (23/3). Menurutnya, duet Djarot S Hidayat-Sihar P Sitorus, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dan JR Saragih-Ance Selian harus bisa mengedepankan persahabatan di tengah kontestasi politik.

"Djarot maupun Edy harus saling mengunjungi. Kalau elite bersatu, rakyat juga bersatu," kata Ara dalam diskusi yang juga dihadiri politikus Partai Golkar Idrus Marham dan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari itu.

Berdasar survei Indo Barometer terhadap 800 responden di 33 kabupaten/kota di Sumut pada 4-10 Februari 2018, elektabilitas Djarot dengan Edy hanya terpaut 0,2 persen. Duet Djarot-Sihar mengantongi elektabilitas tertinggi dengan 26 persen.

Namun, duet usungan PDI hanya unggul tipis. Di bawahnya ada duet Edy-Musa dengan 25,8 persen.

Sedangkan duet JR Saragih-Ance Selian menempatu posisi juru kunci dengan elektabilitas 8,4 persen. Adapun responden yang belum menentukan pilihan mencapai 39,8 persen.

Ara mengaku memahami ekspektasi pemilih di Sumut akan calon gubernur yang jujur dan tidak korupsi. Anggota DPR dari PDIP itu meyakini ketokohan dan integritas Djarot membuat elektabilitas mantan gubernur DKI itu di atas calon lain.

"Aspek kepribadian calon menjadi penting. Djarot tinggi karena berpengalaman. Kemudian juga alasannya tidak korupsi. Ini penting sekali. Bisa dipastikan Djarot bersih, kampanyenya juga tidak jorjoran," ujarnya.

Maruarar Sirait mengakui selisih tipis antara Djarot-Sihar dengan Edy-Musa di Pilgub Sumut memang berpotensi menciotakan pesaingan di lapangan menjadi keras.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News