Persaingan Kandidat di Pilgub Sumut Sangat Ketat

Persaingan Kandidat di Pilgub Sumut Sangat Ketat
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari (paling kanan) bersama politikus Partai Golkar Idrus Marham dan kader PDIP Maruarar Sirait dalam diskusi hasil survei elektabilitas kandidat Pilkada Sumut. Foto: M Fathra/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil jajak pendapat tentang elektabilitas kandidat yang bersaing di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2019. Hasil survei Indo Barometer menunjukkan ada persaingan ketata antara duet Djarot Saiful Hidayat-Sihar PH Sitorus dengan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, duet Djarot - Sihar mengantongi elektabilitas sebesar 26 persen. Duet yang diusung PDI Perjuangan itu hanya unggul tipis dari Edy-Musa dengan elektabilitas 25,8 persen.

Sedangkan pasangan JR Saragih -Ance Selian hanya memiliki elektabilitas 8,4 persen. “Ada 39,8 persen responden belum memutuskan," ucap Qodari dalam paparan hasil survei Indo Barometer di Jakarta, Jumat (23/3).

Indo Barometer juga menyodorkan pertanyaan tertutup tentang tiga calon gubernur di Pilgub Sumut. Djarot memiliki elektabilitas 27,8 persen. Elektabilitas politikus PDI Perjuangan itu hanya unggul tipis dari Edy Rahmayadi di angka 27,4 persen.

Sementara calon JR Saragih terpuruk di juru kunci. Elektabilitasnya hanya 9,4 persen.

Tapi masih ada responden yang belum menentukan pilihan. Angkanya 35,4 persen.

Survei elektabilitas calon gubernur juga tak jauh berbeda dari calon wakil gubernur. Sihar unggul dengan elektabilitas 19,1 persen.

Di bawah Sihar ada Musa Rajekshah di angka 18,4 persen. Sedangkan Ance Selian yang menjadi pendamping JR Saragih memiliki elektabilitas 5,3 persen.

Hasil survei Indo Barometer menunjukkan konstelasi pilgub di Sumut masih sangat ketat dan dinamis. Ada persaingan ketat antara Djarot dengan Edy Rahmayadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News