Doa Kemenangan dari Markas Prabowo

Doa Kemenangan dari Markas Prabowo
Doa Kemenangan dari Markas Prabowo

jpnn.com - JAKARTA – Ada suasana berbeda di markas tim pemenangan Prabowo-Hatta di Rumah Polonia yang berlokasi di Jalan Cipinang Cempedak I/29 Jakarta Timur, kemarin.  

Rumah itu sebulan terakhir ini selalu hingar bingar dengan kedatangan ratusan orang setiap hari untuk mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Hatta.
    
Namun sepanjang hari Senin (21/7) atau sehari menjelang penetapan pemenang Pilpres 2014 oleh KPU pada 22 Juli ini, suasana Rumah Polonia nampak lenggang. Di atas panggung kecil berukuran 4x4 meter yang berdiri persis di depan rumah itu, hanya tampak puluhan anak-anak yatim piatu duduk bersila, mereka khusyuk mengaji khataman Al Quran.
    
”Mudah-mudahan doa pengajian mereka menjadi kekuatan moral bagi Prabowo-Hatta. Jadi kalau ada orang yang mau berniat jahat, mereka (Prabowo-Hatta) mendapatkan pertolongan dari Allah SWT,” ujar penggagas acara yang juga anggota tim kampanye nasional Prabowo-Hatta, Ali Mochtar Ngabalin di lokasi, Senin (21/7).
    
Menurut Ali, kegiatan pengajian sebenarnya sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu di Rumah Polonia itu, yang diselenggarakan kaum ibu-ibu pengajian. Kemudian dilanjutkan salat tarawih berjamaah. Selain itu, ada yang berzikir dan membaca Al Quran.

”Kami juga memanjatkan doa untuk kelancaran semua urusan Prabowo-Hatta. Untuk kegiatan positif ini, kami berharap suasana Ramadhan tidak ternodai,” tukas Ali yang politisi Partai Golkar ini.
    
Dalam kesempatan itu, Ali tetap optimis Prabowo-Hatta yang akan memenangkan Pilpres 9 Juli lalu dan akan ditetapkan KPU di hari ini. Optimisme itu tetap berkembang, meskipun Prabowo sudah meminta penundaan penetapan KPU itu. Dia beralasan, pihaknya terus mengumpulkan data dari para saksi sesuai  dokumen C1.
    
”Kami jelas dalam posisi optimistis, karena data perolehan suara dari saksi kami, pemenangnya adalah Prabowo-Hatta. Posisi pasangan nomor urut 1 memiliki perolehan suara yang sama sekali tidak bisa kami ragukan. Tidak sedikit pun ada keraguan,” ujar Ali meyakinkan.
    
Dia menambahkan, tim pemenangan nasional terus mengumpulkan data-data yang dipastikan Ali sangat akurat. Artinya, kalau KPU nantinya memenangkan pasangan Prabowo-Hatta, maka pihaknya siap digugat oleh pihak yang kalah.

”Terus terang saja, sejak awal yang kami pikirkan bahwa kami siap digugat. Tim advokasi kami siap digugat. Artinya, kalau kami yang digugat, maka pasti yang menggugat itu pihak yang kalah toh,” lontar mantan politisi Partai Bulan Bintang ini.
    
Namun apabila realitas politiknya di luar perkiraan, kata Ali, maka pihaknya akan memikirkan jalur konstitusi yang ada. Misalnya jalur Mahkamah Konstitusi (MK). ”Pak Prabowo selalu bilang kalau pilpres ini adalah kompetisi demokrasi. Bukannya perang seperti yang disampaikan kubu sebelah sana,” imbuhnya.
    
Ali juga menegaskan desas-desus yang menyebutkan akan adanya kerusuhan di Jakarta kalau Prabowo-Hatta kalah adalah omong kosong besar.  Seruan agar pendukung Jokow-JK tidak menggunakan baju kotak-kotak karena disinyalir ada kelompok lain yang mendompleng menurut Ali juga sesuatu yang didramatisir agar suasana menjadi mencekam.
    
”Yang jelas pikiran dan pendapat seperti itu tidak rasional, tidak berpikir demokratis. Kami jelas sangat mempercayakan semua proses ini kepada negara dan intitusi negara,” pungkasnya. (ind)


JAKARTA – Ada suasana berbeda di markas tim pemenangan Prabowo-Hatta di Rumah Polonia yang berlokasi di Jalan Cipinang Cempedak I/29 Jakarta


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News