Dodol pun Mengandung Ganja, Diselundupkan di Rutan
jpnn.com - JPNN.com BANDARLAMPUNG – Modus peredaran narkoba kian beragam. Setelah kasus brownies mengandung ganja terungkap, barang haram itu kini disamarkan menjadi dodol.
Kasus ini terungkap dari upaya penyelundupan dodol ganja ke Rumah Tahanan (Rutan) Wayhui, Lampung Selatan, sekitar pukul 16.00 WIB Selasa (14/4). Beruntung, upaya itu berhasil digagalkan aparat.
Kasubdit III Direktorat Narkoba Polda Lampung AKBP Ahmad Zulfikar mengatakan, Senin (6/4) sekitar pukul 23.00 WIB, Heri Saputra, narapidana di Rutan Wayhui, menghubungi Yt (DPO/daftar pencarian orang) untuk memesan dodol ganja.
Lalu pada Kamis (9/4), Heri menerima kiriman sampel dodol ganja melalui Ahmad. Setelah menerima dan melihat contoh dodol ganja, Heri lalu menyetujui dan meminta dikirim sebanyak 1 kilogram.
’’Kemudian pada Selasa (14/4), Heri mendapat pesan dodol ganja pesanannya akan diantar seseorang. Karena jika diantar langsung ke rutan, Heri khawatir diketahui petugas jaga rutan,” kata Zulfikar seperti yang dilansir Radar Lampung (Grup JPNN.com), Jumat (24/4).
Zulfikar melanjutkan, Heri lalu meminta bantuan kepada Sukron, narapidana yang akan menjalani sidang di pengadilan, agar mau menerima pesanan dodol ganja tersebut.
Ketika Sukron sedang menunggu sidang di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungkarang pada Selasa (14/4), dodol ganja diantar seorang wanita tidak dikenal.
’’Sukron tidak kenal dengan wanita tersebut. Di sel PN, wanita itu memberikan 1 kg dodol ganja dengan bahasa ’Ini ada titipan buat Heri’,” jelas Zulfikar.
JPNN.com BANDARLAMPUNG – Modus peredaran narkoba kian beragam. Setelah kasus brownies mengandung ganja terungkap, barang haram itu kini disamarkan
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun