Dokter Lois

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Dokter Lois
Lois Owien. Foto: Instagram/dr_lois7

jpnn.com - Namanya Lois Owien. Seorang dokter perempuan.

Dia mengaku ilmunya mahal dan bisa mengatur Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Oleh karena itu, dia minta IDI dibubarkan saja.

Dokter ini menyatakan tidak ada orang yang mati karena Covid-19. Yang ada adalah orang-orang yang mati karena keracunan obat.

Baca Juga:

Dan, sudah bisa diduga, dokter ini tidak percaya terhadap pemakaian masker yang dianggapnya tidak berguna. Masker, katanya, justru akan mengurangi asupan oksigen yang memengaruhi imunitas tubuh, dan malah membuat orang sakit.

Dia juga tidak percaya terhadap berbagai tes yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19, baik swab tes, PCR, atau tes-tes jenis lainnya. Semuanya dia anggap tidak ada gunanya, dan tidak bisa disebut sebagai sumber yang valid untuk menentukan seseorang terjangkiti virus atau tidak.

Ratusan ribu orang yang mati, kata dokter ini, bukan korban Covid-19, melainkan akibat malapraktik para dokter yang memberi resep secara ngawur. Setiap pasien Covid 19 yang dibawa ke rumah sakit, kata Dokter Lois, rata-rata diberi kombinasi obat sampai lima atau enam macam.

Baca Juga:

Obat-obat itulah yang membuat pasien mati. Oleh karena itu dr Lois menyimpulkan Covid-19 itu tidak ada. Pandemi juga tidak ada.

Dia mengatakan vaksin tidak perlu karena tidak ada penyakit yang bisa disembuhkan oleh vaksin itu. Tidak perlu ada histeria, ketakutan, terhadap virus karena virus itu tidak ada.

Entah berapa IQ Dokter Lois ini. Barangkali di atas 200, yang berarti dia jenius seperti Albert Einstein. Batas genius dengan gila terkadang sangat tipis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News