Dokter Pribadi Maradona Diduga Melakukan 'Pembunuhan Tak Sengaja'

Dokter Pribadi Maradona Diduga Melakukan 'Pembunuhan Tak Sengaja'
Pendukung Boca Juniors bermain musik sambil menari saat mengenang mendiang legenda sepak bola Diego Maradona sebelum pertandingan Copa Diego Maradona di luar Stadion La Bombonera, Buenos Aires, Argentina, Senin (30/11/2020) dini hari. ANTARA FOTO/REUTERS/Ricardo Moraes/wsj.

jpnn.com, ARGENTINA - Meninggalnya legenda sepak bola dunia Diego Armando Maradona berbuntut panjang.

Dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque diselidiki polisi atas dugaan "pembunuhan secara tidak sengaja" beberapa hari setelah legenda sepak bola tersebut meninggal dunia.

Sekitar 30 polisi di Buenos Aires telah menggeledah rumah dan klinik pribadi milik Leopoldo Luque.

Penggeledahan dilakukan untuk memastikan kemungkinan ada kelalaian dalam perawatan Maradona setelah operasi.

Maradona meninggal di usia ke-60 tahun karena serangan jantung di rumahnya, saat dirawat pascaoperasi otak awal November lalu.

Penyelidikan itu dipicu laporan dari tiga putri Maradona, yakni Dalma, Giannina dan Jana terkait perawatan jantung yang didapat ayah mereka di kediamannya di Tigre, utara Buenos Aires, kata narasumber pengadilan.

"Penyelidikan kami sedang berlangsung, kami berbicara dengan para saksi termasuk para anggota keluarga (Maradona)," ujar narasumber yang dekat dengan penyelidikan seperti dikutip BBC, Senin.

Luque menolak berkomentar tentang dugaan tersebut.

Dokter pribadi Maradona diduga melakukan 'pembunuhan tak sengaja' terhadap legenda sepak bola dunia itu.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News