Dokter Yakin Racun untuk Membunuh Mirna Bentuknya Bukan Cairan

Dokter Yakin Racun untuk Membunuh Mirna Bentuknya Bukan Cairan
Jessica Kumala Wongso menjalani sidang lanjutan perkara pembunuhan Wayan Mirna, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (31/8). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ahli Forensik dan Medikolegal dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Budi Sampurna mengatakan, racun sianida yang digunakan pelaku pembunuh Wayan Mirna Salihin bentuknya kristal putih.

Sebab, sianida yang berbentuk cairan,  sangat kecil kemungkinannya digunakan ke dalam kopi karena sifatnya yang mudah menguap.

"Pada kasus ini bentuknya (sianida) garam dan bentuknya semacam kayak kristal putih," kata Budi yang dihadirkan sebagai saksi ahli  dalam sidang perkara kematian Mirna dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, di PN Jakarta Pusat, Rabu (31/8).

Budi melanjutkan bahwa efek racun sianida mampu membunuh nyawa manusia dalam waktu dekat. Di samping itu, sianida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk industri tambang, juga percetakan.

"Sianida itu racun ekstrim toksit dan itu akan menghasilkan kematian sangat cepat,  hitungannya menit. Maka korban racun sianida ini cepat sekali," jelas Budi.

Budi menerangkan, karena sifat sianida yang mudah menguap, maka kecil kemungkinan sianida bisa bertahan dalam darah. 

"Racun dalam darah itu bergantung pada apa yang dimakan dan diminum oleh seseorang.‎ Sianida ‎itu racun dan umumnya tidak ada dalam darah, mungkin di dalam lambung, iya," ucapnya. (Mg4/jpnn)

 

JAKARTA - Ahli Forensik dan Medikolegal dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Budi Sampurna mengatakan, racun sianida yang digunakan pelaku


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News