Doktor TK
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Persyaratan itu sudah diperjanjikan di waktu pendaftaran. Orang tua siswa harus ikut aturan itu. Tentu ada yang keceplosan bicara pakai bahasa Indonesia, tetapi lama-lama hilang. Mereka ingat saat lagi pakai pakaian Jawa berarti harus pakai bahasa Jawa.
"Mengapa pilih Senin dan Selasa? Bukan Senin dan Kamis?”
Sutik terdiam. Agak lama. Saya harus bisa menerjemahkan ekspresi wajah diamnya.
"Agar bajunya masih bisa dipakai sekali lagi keesokan harinya ya..." kata saya.
"Iya. Di desa, kan, tidak biasa baru dipakai sekali harus dicuci," katanya.
Di Hari Guru kemarin guru Sutik mendapat bingkisan dari siswa (lihat foto). Tentu itu dari orang tua siswa.
Hadiah itu diberikan setelah Sutik dan tiga guru lainnya selesai mengadakan upacara peringatan Hari Guru Nasional bersama siswa TK asuhannya.
Dr Sutik bisa terlihat keren kalau mengajar mahasiswa S-2 di satu universitas. Akan tetapi dia pilih tetap di desa dan mengajar anak TK.
- Liburan Wu-Yi
- Menteri Mu'ti Terima Rekomendasi Konsolidasi Nasional Dikdasmen, Ada soal Guru & SPMB
- KemenPAN-RB & Kemenkeu Ungkap Keberpihakan kepada Guru serta Tendik
- FIFGroup Nobatkan Guru Penggerak Literasi Keuangan sebagai Duta Menyala
- Barong Bola
- Pemda Diminta Mendukung 7 Program Prioritas Pemerintah, Berbahagialah Para Guru