Doktor TK
Oleh: Dahlan Iskan
Selasa, 26 November 2024 – 07:42 WIB
.jpeg)
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com
"Tidak dapat," ujar suami Dr Sutik, Mukhiddin.
”Hah?”
"Iya. Tidak dapat anggaran sama sekali".
"Kok mau?”
"Ibadah. Saya anggap seperti mengasuh anak telantar," ujar Muhkiddin yang selalu berkopiah dengan rambut gondrong, jenggot dikuncir, dan pakai sarung.
Saat ini ada tujuh ABH yang dia bina di panti asuhannya. Umurnya setingkat anak SMA. Semua terkait dengan urusan pemerkosaan.
"Pernah ada satu ABS yang terkait perkara carok, tetapi saya tolak. Di sini kan banyak anak-anak," ujar Mukhiddin.
Anda sudah tahu: carok adalah saling bunuh untuk masalah harga diri di kalangan masyarakat Madura.
Dr Sutik bisa terlihat keren kalau mengajar mahasiswa S-2 di satu universitas. Akan tetapi dia pilih tetap di desa dan mengajar anak TK.
BERITA TERKAIT
- Liburan Wu-Yi
- Menteri Mu'ti Terima Rekomendasi Konsolidasi Nasional Dikdasmen, Ada soal Guru & SPMB
- KemenPAN-RB & Kemenkeu Ungkap Keberpihakan kepada Guru serta Tendik
- FIFGroup Nobatkan Guru Penggerak Literasi Keuangan sebagai Duta Menyala
- Barong Bola
- Pemda Diminta Mendukung 7 Program Prioritas Pemerintah, Berbahagialah Para Guru