Dorong Generasi Muda Pelajari Falsafah Pancasila

Dorong Generasi Muda Pelajari Falsafah Pancasila
Ilustrasi. Foto: JPNN

Menurut Murodi, upaya-upaya mengafirkan itu sudah muncul sejak abad 7-8 Masehi. Saat itu, terjadi konflik internal dan perebutan kekuasan di banyak negara yang menjadi akar munculnya radikalisme.

Selain itu, tujuan mereka adalah menggulingkan kekuasaan politik. Makanya gerakan radikal itu muncul di negara-negara islam, termasuk di Indonesia.

“Mereka ingin mengganti ideologi negara dengan ideologi islam. Itulah salahnya, mestinya yang harus diajarkan ke masyarakat adalah bahwa negara ini didirikan oleh para pahlawan yang berideologi Pancasila yang digali dari sumber-sumber agama itu sendiri,” tutur Murodi.

Selain itu, Murodi menggarisbawahi tujuan kelompok radikal yang ingin mengganti NKRI menjadi khilafah. Ia justru mempertanyakan khilafah yang mana. Menurutnya, khilafah itu sudah habis dan sudah tidak ada.

Khilafah itu sudah hancur pada abad kedelapan Masehi, saat munculnya dinasti Bani Umayah. Tapi saat itu bukan khilafah, melainkan kerajaan (mulk). Menurutnya, khilafah itu sebenarnya terjadi saat era sahabat Nabi, Abubakar, Umar, Usman, dan Ali yang sistemnya demokrasi. Tapi setelah Muawiyyah, itu kerajaan monarki yang absolut.

“Mau diganti yang mana? Khilafah sudah selsai, tidak ada lagi. Bahwa model-modelnya boleh ditiru. Karena modelnya yang baik seperti equality (kesamaan), justice (keadilan), dan kebebasan. Itu doktrin agama,” jelas Murodi.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdatul Ulama (Wasekjen PBNU) Ishfah Abidal Aziz menilai, prinsip-prinsip hidup berbangsa dan bernegara yaitu dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila harus dhidupkan lagi di kalangan anak muda.

“Problem-nya yang selama ini terjadi Pancasila hanya menjadi konsep yang hanya sekadar dihafalkan dari sila kesatu sampai kelima. Harusnya nilai-nilai Pancasila diamalkan dan diwujudkan di setiap napas kehidupan bangsa Indonesia,” ujar pria yang biasa disapa Gus Ishfah ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News