Dorong Pembentukan Badan Khusus Pengatur untuk Genjot Transmisi Listrik

Dorong Pembentukan Badan Khusus Pengatur untuk Genjot Transmisi Listrik
Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA – Beban PLN untuk mengaliri listrik di seluruh Indonesia sangat berat. Oleh sebab itu, Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) mengusulkan agar ada penggunaan jaringan transmisi PLN melalui independent power producer (IPP).

MKI meyakini melalui transmisi open access maka hal itu akan bisa membawa dampak positif terhadap kelistrikan nasional. Menurut Sekretaris Jenderal MKI Heru Dewanto, pola yang juga dikenal dengan istilah power wheeling itu bisa mengoptimalkan jaringan transmisi.

Mudahnya, untuk memaksimalkan jaringan transmisi dan distribusi PLN yang saat ini dirasa belum 100 persen. ’’Power wheeling membantu PLN untuk mengoptimalkan jaringannya,’’ ujarnya, Senin (31/10).

Ia menyebut beban PLN untuk mengaliri listrik bisa berkurang jika open access transmisi diterapkan. Sebab, saat ini transmisi yang ada umumnya masih dipegang oleh BUMN listrik. Kalau power wheeling dijalankan, PLN bisa semakin berkonsentrasi melistriki daerah yang masih gelap gulita.

Meski demikian, dia sepakat bahwa penguasaan transmisi masih harus dipegang negara melalui PLN. Oleh sebab itu, pembukaan akses membutuhkan badan atau lembaga pengatur transmisi dari pemerintah di luar PLN.

Dengan demikian, katanya, hal itu bisa menjamin kesetaraan bisnis. ’’Di beberapa negara, open access sudah jamak dilakukan,’’ sebutnya.

Pola itu biasa dilakukan karena mereka sudah mengenal prinsip multi seller dan multi buyer. Secara bisnis, kata Heru, konsep atau ide itu bagus.

’’Kalau ada kompetisi, nilai postifinya adalah pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik. Ujung-ujungnya, harga listrik bisa lebih kompetitif,’’ tandasnya.

JAKARTA – Beban PLN untuk mengaliri listrik di seluruh Indonesia sangat berat. Oleh sebab itu, Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News