SP JICT: May Day 2025 Momentum Reformasi Tata Kelola Pelabuhan Nasional

SP JICT: May Day 2025 Momentum Reformasi Tata Kelola Pelabuhan Nasional
Ketua Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP JICT) Bayu Saptari. Foto: supplied

jpnn.com - Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP JICT) menyampaikan sejumlah catatan penting kepada pemerintah terkait keberlanjutan pengelolaan pelabuhan nasional pada momentum Hari Buruh Internasional (May Day) 2025.

Ketua SP JICT Bayu Saptari mengatakan JICT sebagai terminal peti kemas terbesar di Indonesia sedang mengalami tantangan dan tekanan finansial yang dalam jangka panjang dapat berdampak pada pelayanan publik dan kesejahteraan pekerja.

"Kami mengapresiasi capaian Pelindo pasca-merger. Namun, kami juga berharap ada evaluasi menyeluruh agar anak usaha seperti JICT tidak hanya menjadi sumber likuiditas, tetapi juga mendapat ruang untuk berkembang, memberikan kontribusi yang optimal bagi perdagangan nasional dan internasional serta menjadi pelabuhan yang berkeadilan," ujar Bayu yang hadir pada peringatan May Day bersama Presiden Prabowo Subianto di Monas, Jakarta pada Kamis, 1 Mei 2025, melalui siaran pers, Minggu (4/5/2025).

Menurut Bayu, dampak skema perpanjangan kontrak JICT menjadi sumber tekanan finansial terbesar sehingga membatasi modernisasi JICT dan peningkatan kapasitas pekerja. Dia menyebut sejak kontrak diperpanjang pada 2015, JICT dibebani kewajiban rental fee yang membuat fundamental JICT dalam kondisi tertekan.

"Kami mengusulkan untuk dilakukan evaluasi skema rental fee ini agar sebagian hasil usaha dapat direinvestasikan langsung ke penguatan operasional dan pekerja JICT," kata Bayu.

Selain itu, rencana penjualan saham Hutchison di JICT kepada BlackRock juga turut menjadi perhatian. Menurutnya, keterlibatan investor global dalam aset strategis seperti pelabuhan JICT, seharusnya tetap berada dalam koridor transparansi dan kepentingan nasional jangka panjang.

Dalam hal persoalan kemacetan kronis di pelabuhan, Bayu mengatakan pentingnya aspek desain pelabuhan yang terintegrasi dengan infrastruktur pendukung dan sistem lintas terminal.

"Struktur desain pelabuhan yang menyebabkan kemacetan dan menjadi peristiwa nasional kemarin seharusnya bisa diperbaiki lewat intervensi sistemik sehingga tidak menghambat arus logistik dan berbiaya tinggi," tuturnya.

Ketua SP JICT Bayu Saptari mengatakan JICT mengatakan May Day 2025 bsia menjadi momentum reformasi tata kelola pelabuhan nasional. Begini masukannya,

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News