Dorong Startup, Kemeristekdikti Siapkan Bantuan Hibah

Dorong Startup, Kemeristekdikti Siapkan Bantuan Hibah
Menristekdikti Mohamad Nasir (kanan) di Denpasar. Foto: Humas

jpnn.com, BALI - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, saat ini diperlukan banyak perusahaan pemula berbasis teknologi/startup agar masyarakat zaman now bisa terpenuhi kebutuhannya.

Era disrupsi teknologi revolusi industri 4.0 ikut memengaruhi keinginan masyarakat untuk mendapatkan sesuatu dengan mudah lewat teknologi.

"Di era revolusi industri 4.0 ini, peran startup akan semakin dibutuhkan seiring meningginya digitalisasi," Nasir saat menjadi pembicara kuliah umum dengan tema "Membangun Startup Menuju Revolusi Industri" di Kampus STMIK STIKOM Bali, Jumat (2/2).

Dia menambahkan, kalau ingin membuat startup, buatlah yang sesuai seperti zaman sekarang. Contohnya sudah ada, transportasi online, belanja online, beli apapun sekarang online.

"Ayo buat yang banyak, tidak ada ruginya mencoba, buat sekreatif mungkin. Bila itu dalam bentuk produk misalnya animasi, pasti laku dijual mahal. Negara yang unggul adalah negara yang penuh dengan inovasi," paparnya.

Menurut Nasir ada tiga bidang utama yang sesuai dan harus dikembangkan saat ini menuju kehidupan ekonomi digital, yaitu big data, coding, artificial intelligence. Ketiga hal ini harus banyak dijadikan sebagai program studi di Perguruan Tinggi.

Terkait startup ini, Nasir mengungkapkan, Kemenristekdikti punya andil besar untuk mengembangkan startup. Di dalam kementerian sendiri sudah ada program hibah untuk perusahaan pemula berbasis teknologi. Menurutnya ini merupakan bagian penting untuk menghadapi era revolusi industri 4.0.

"Silakan ajukan proposalnya. Bila mungkin dilihat ada prospek yang bagus dari startup-nya, terutama di bidang-bidang yang terkait revolusi industri 4.0. Kemenristekdikti akan siap membantu mengembangkan," ungkap Nasir. (esy/jpnn)


Kemeristekdikti membuka pintu buat startup, terutama di bidang revolusi industri 4.0


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News