DPR Desak Tarik Paket Elpiji 3 Kg
Jumat, 30 Juli 2010 – 10:25 WIB
JAKARTA – Pemerintah harus segera menarik 45 juta paket perdana elpiji kemasan 3 kilogram yang beredar dimasyarakat. Jika paket perdana elpiji itu tak segera ditarik dikhawatirkan bakal banyak korban berjatuhan. Dia menambahkan, pangkal masalah terjadinya insiden ledakan gas elpiji adalah tidak adanya studi kelayakan terhadap kondisi sosial dan budaya masyarakat ketika program ini digulirkan. Masyarakat seharusnya berhak memperoleh informasi yang cukup terkait bagaimana mengoperasikan elpiji, sebab selama ini mereka memasak menggunakan minyak tanah.
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan, elpiji kemasan 3 kilogram itu berpotensi meledak kapanpun. Untuk itu pemerintah harus menarik seluruh tabung perdana itu dan mengganti dengan yang baru yang lebih aman digunakan. “Tarik 45 juta tabung beserta aksesorisnya. Apa kita mau korban terus berjatuhan,” kata Agus di Jakarta.
Baca Juga:
Biaya yang dikeluarkan untuk pergantian itu, menurut Agus, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, sebab program konversi minyak tanah ke elpiji 3 kilogram adalah kebijakan yang diputuskan pemerintah. Secara teknis, pemerintah bisa menugaskan Menteri Dalam Negeri yang kemudian mengintrusikan camat dan lurah guna proses penarikan 45 juta paket perdana elpiji itu.
Baca Juga:
JAKARTA – Pemerintah harus segera menarik 45 juta paket perdana elpiji kemasan 3 kilogram yang beredar dimasyarakat. Jika paket perdana elpiji
BERITA TERKAIT
- Yusril Mundur, Fahri Pimpin Partai Bulan Bintang
- Sudaryono Siapkan Pentas Besar untuk Sanggar Tari di Sragen
- Pilgub Jateng 2024, PDIP Mulai Bergerak
- Jumlah Kementerian di Era Prabowo Kemungkinan Bertambah
- Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang