DPR Dukung Penuh Kementan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Andre menggambarkan bahwa kondisi dunia saat ini sedang kalit.
Menurut dia, harga bahan pokok naik diatas 50 persen.
Penyebab kondisi itu tak lain adalah perang senjata, perubahan cuaca, dan pandemi covid.
"Sekarang kita sudah melihat data, harga pangan dunia sudah naik. Bahkan, kalau kita baca data PBB itu, rakyat di dunia yang terdampak krisis pangan itu dari 135 juta sudah 276 juta," katanya.
Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri mengatakan Indonesia akan mengalami dampak besar terhadap kurangnya pasokan gandum dan komoditas lain dari Rusia-Ukraina.
Dia bahkan mengataka sampai dengan waktu yang cukup lama.
Namun, Yose mendukung upaya pemerintah dalam menjadikan komoditas lokal sebagai penggantinya.
"Saya pikir memang seperti itu. Apalagi kalau kita lihat perang ini kemungkinan akan berlangsung lama karena keduanya memang punya pandangan berbeda," ungkapnya.
Anggota Komisi VI DPR RI mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
- Kementan Menggelar TOT Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional 2-4 Mei
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah
- Pengumuman, Petani Terdaftar Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di KPL Resmi
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke
- Iran Serang Pangkalan Militer Israel, Indonesia Diharapkan Berperan Menyerukan Perdamaian