DPR RI: Pemerintah Jangan Kalah dengan Mafia Impor Minyak
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menginginkan pemerintah lebih serius membangun kilang baru pasca-kebakaran Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Dia mengatakan, pembangunan kilang minyak dinilai berdampak kepada jumlah produksi BBM nasional.
"Pemerintah tidak boleh menunda-nunda dan kalah dari mafia impor minyak," tegas Mulyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (30/3).
Menurut dia, kebakaran yang melanda Kilang Refinery Unit VI Balongan, Indramayu, Senin (29/3/2021) diperkirakan berdampak pada jumlah produksi BBM nasional, sehingga terpaksa harus melakukan impor.
Untuk itu, lanjut Mulyanto, pemerintah harus kerja keras, sebab selama ini pengembangan dan pembangunan kilang BBM ini masih sangat lamban.
“Hampir 25 tahun sejak pengoperasian RU VII Kasim di Papua pada 1997, dengan kapasitas 10 ribu barel per hari (bph), praktis tidak ada lagi pembangunan kilang minyak baru,” kata Mulyanto.
Dia memaparkan, dari total enam kilang yang ada, Pertamina menghasilkan BBM sebanyak 850-950 ribu bph, dengan kontribusi Balongan sebesar 16 persen dari total produksi kilang atau 125 ribu bph yang kemudian ditingkatkan menjadi 150 ribu bph.
Mulyanto menambahkan Pertamina tengah meningkatkan kilang yang ada dan menambah dua kilang baru, yakni Kilang Tuban dengan kapasitas terpasang 300 ribu bph dan Kilang Bontang.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menginginkan pemerintah jangan kalah dengan mafia impor minyak.
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- Motorist Pertamina Gercep Kirim BBM ke Kendaraan yang Kehabisan Bensin di Tol, Lihat Tuh
- Pertamina Tambah 14,4 Juta Tabung LPG 3 Kilogram untuk Penuhi Kebutuhan Lebaran
- Pertamina Gerak Cepat Layani Pemudik yang Kehabisan BBM di Tol
- Pertamina Tambah 14,4 juta tabung LPG 3 Kilogram Hingga H+3 Idulfitri
- Iran Serang Pangkalan Militer Israel, Indonesia Diharapkan Berperan Menyerukan Perdamaian