DPR Warning Pebisnis Penerbangan

Berkaca Musibah Sukhoi, Lebih Utamakan Keselamatan Penumpang

DPR Warning Pebisnis Penerbangan
DPR Warning Pebisnis Penerbangan

Kebangkitan industri pesawat komersial Rusia dimulai sejak 2000. Tujuh tahun kemudian, lahir Sukhoi Superjet 100. Pada 2008, pesawat ini melakukan uji coba terbang dan terbang perdana pada rute komersial dari Yereven ke Moskow pada 21 April 2011.

Sukhoi menggandeng Boeing asal Amerika Serikat sebagai konsultan untuk pemasaran, manajemen desain, sertifikasi, manufaktur dan program dukungan purnajual. Pesawat ini juga dilengkapi berbagai komponen buatan Prancis dan Inggris. Hasilnya, Sukhoi yang dijual dengan harga 32 juta dolar AS (setara Rp 288 miliar) ini diklaim lebih irit bahan bakar 10 persen ketimbang pesawat di kelasnya.

Sedangkan China, mulai mengembangkan industri pesawat komersial pada 1980. Melalui Xian Aircraft Company, cikal bakal produsen pesawat militer sejak 1958, mengembangkan pesawat penumpang digenjot. Xian juga mengajak Boeing sebagai konsultan dan berbagai perusahaan pesawat asal Kanada, Italia, Prancis, serta Jerman. (dms)


JAKARTA–Manisnya pasar bisnis transportasi udara di Indonesia kerap membuahkan persaingan sengit antara bos-bos maskapai penerbangan. Ditambah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News