Dr AB Susanto, Pengusaha dengan Seabrek Keahlian

Urus Penderita Diabetes sambil Beri Konsultasi Berlian

Dr AB Susanto, Pengusaha dengan Seabrek Keahlian
AB Susanto, di kantornya, Gedung BNI 46, Kota, Jakarta. Foto; Priyo Handoko / Jawa Pos
Sejak pertengahan 2009, pendiri The Jakarta Consulting Group (JCG) itu memang menjadi presiden Gerakan Masyarakat Peduli Indonesia dan Dunia tanpa Kusta (Gempita). Sandra Dewi kebetulan menjadi salah seorang duta lepra keliling.

"Mungkin karena tidak ada yang mau mengurusi, makanya saya yang ditunjuk," canda Susanto saat ditemui di ruang kantornya di Wisma 46 "Kota BNI, lantai 32, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (9/6). Puluhan koleksi benda antik dari berbagai negara, mulai gading gajah hingga miniatur patung ala Mesir, menghiasi ruang kerja Susanto yang cukup luas tersebut.

Susanto menyatakan sangat prihatin dengan kondisi Indonesia yang kini berada di tingkat ketiga penderita lepra tertinggi dunia setelah India dan Brazil. Padahal, obat yang sangat manjur, yakni MDT (Multi Drug Therapy) sebenarnya tersedia di semua puskesmas di seluruh Indonesia secara gratis. Kurangnya sosialisasi membuat penderita bukannya memperoleh pengobatan, tapi malah dikucilkan. "Ini ironis sekali," sesal pemilik nama lengkap Alfonsus Budi Susanto itu.

Meskipun sekarang menjadi "aktivis" di dunia lepra, pria kelahiran Jogjakarta, 9 September 1950, itu sebenarnya adalah doktor endokrinologi-diabetologi. Dalam bahasa sederhana, dia ahli dalam ilmu hormon dan diabetes.

MESKIPUN berlatar belakang ahli hormon dan diabetes, karir A.B. Susanto sebagai konsultan manajemen lebih meroket. Tokoh yang kerap menjadi rujukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News