Dr Andreas Prasadja RPSGT, Mengobati Penyakit dengan Mengintip Tidur
Pasien Peragawati, Ruang Kerja Mirip Kamar Hotel
Sabtu, 19 November 2011 – 08:08 WIB
Isi utama laboratorium tersebut adalah tempat tidur empuk dengan ukuran sekitar 100 x 200 cm. "Kerja saya adalah mengintip pasien saat tidur. Jadi, laboratoriumnya harus senyaman mungkin," papar Andreas.
Dokter pengintip tidur. Itulah julukan bagi Andreas yang diberikan rekan-rekan kerjanya. Suami Kristanti Madona tersebut menuturkan, mengatasi gangguan kesehatan tidur hanya bisa dilakukan dengan mengamati tidur pasien.
Entah dengan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, Andreas harus mengintip tidur pasiennya. Jika pasien terjaga, upayanya mengetahui kesehatan tidur pasien buyar seketika.
Menurut dia, mayoritas warga Indonesia sangat meremehkan kesehatan tidur. "Padahal, dampaknya sangat berbahaya," terang ayah Chiara Monica, 6, dan Patricius Kiano, 2, itu.
Kesehatan tidur tak jarang dianggap sepele oleh mayoritas warga Indonesia. Padahal, penyakit kronis, kecelakaan fatal, hingga sulit berkonsentrasi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor