Dr. Hasto Kristiyanto: Indonesia Membutuhkan Kepemimpinan Intelektual

Dr. Hasto Kristiyanto: Indonesia Membutuhkan Kepemimpinan Intelektual
Dosen Unhan Dr. Hasto Kristiyanto (paling kanan), Sesprodi Teknik Mesin Militer Unhan Letkol Wawan Rukmono (dua dari kanan), Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryadi (tiga dari kanan), Komisaris PT Pupuk Kujang Riad Oscha Chalik (paling kiri), dalam kegiatan kunjungan lapangan mahasiswa Unhan ke PT Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat. Foto: Dokpri for JPNN.com.

“Negara kita ini kaya akan sumber daya, tetapi ketika ada gap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita seringkali tertinggal dalam banyak aspek,” tambahnya.

Dalam konteks itu pula, lanjut Hasto, para mahasiswa Unhan dan anak-anak muda Indonesia harus menggali ilmu sekuatnya, sehingga memiliki ide untuk masa depannya dan bangsa-negara.

“Hidup tanpa ide bagi masa depan, sama saja melangkah tanpa arah, tak tahu bergerak ke mana. Ide dan imajinasi itu diawali dengan suatu tradisi membaca buku, dengan kepemimpinan intelektual. Itu sudah dibuktikan para pendiri bangsa kita,” ungkap Hasto dikutip dari keterangan resminya.

Hasto yang saat ini tercatat sebagai dosen di Unhan itu menegaskan bahwa di tangan mahasiswa dan para anak muda inilah masa depan bangsa.

“Maka gemblenglah diri anda tanpa kenal lelah demi kepentingan bangsa dan negara. Kemajuan Indonesia raya bisa terjadi jika anak muda punya fighting spirit dan daya juang demi masa depan. Ingat, anda bisa disebut terhebat dan ukuran hebat itu bagi kepentingan bangsa dan negara,” papar Hasto.

Process engineer di Pupuk Kujang, Rahayu Ginanjar Siwi (32) yang menjadi pemateri kepada puluhan mahasiswa Unhan, juga mengakui apa yang diungkap Hasto.

Bagi pria yang lulus dari ITB dan University of Manchster itu, mahasiswa dan anak muda Indonesia memang perlu membaca banyak buku sekaligus berimajinasi berbasis ilmu pengetahuan.

“Menjadi sarjana itu sebenarnya adalah langkah untuk mewujudkan imajinasi kita. Contoh kita dulu tak terbayang membangun pabrik kimia besar, dan ternyata bisa.  Semuanya tak serumit yang dipelajari di kelas. Yang jelas, harus banyak baca buku untuk bisa membuka cakrawala dan imajinasi,” kata pria kelahiran Sukoharjo yang juga lulusan dari SMA 1 Solo tersebut.

Dr. Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa kepemimpinan intelektual itu artinya bisa membaca arah ke depan berbasis pada ilmu pengetahuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News