Dr. Hasto Kristiyanto: Indonesia Membutuhkan Kepemimpinan Intelektual

Dr. Hasto Kristiyanto: Indonesia Membutuhkan Kepemimpinan Intelektual
Dosen Unhan Dr. Hasto Kristiyanto (paling kanan), Sesprodi Teknik Mesin Militer Unhan Letkol Wawan Rukmono (dua dari kanan), Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryadi (tiga dari kanan), Komisaris PT Pupuk Kujang Riad Oscha Chalik (paling kiri), dalam kegiatan kunjungan lapangan mahasiswa Unhan ke PT Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat. Foto: Dokpri for JPNN.com.

jpnn.com - CIKAMPEK — Doktor ilmu pertahanan Hasto Kristiyanto mengatakan Indonesia membutuhkan kepemimpinan intelektual untuk memimpin bangsa di masa depan.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pimpinan yang menyadari bahwa ketertinggalan negeri ini di berbagai aspek, salah satunya akibat adanya gap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Kepemimpinan intelektual itu artinya bisa membaca arah ke depan berbasis pada ilmu pengetahuan. Dengan membaca buku dan berdiskusi, kita tahu arah masa depan dan kita bisa tentukan migrasi terpendek mencapai masa depan itu,” katanya.

Hasto menyampaikan itu saat berbicara di hadapan mahasiswa Universitas Pertahanan atau Unhan RI yang melakukan kunjungan lapangan ke pabrik petrokimia milik negara, PT Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat, Rabu (18/1).

Menurut Hasto, para mahasiswa Unhan bersama puluhan juta anak muda Indonesia lainnya merupakan calon pemimpin bangsa di masa depan.

Oleh karena itu, katanya, kemampuan mereka harus diasah dan disiapkan sejak dini agar mahasiswa dan anak muda membangun kepemimpinan intelektual.

Kepemimpinan intelektual itu penting demi membawa Indonesia menjadi bangsa hebat dan berdikari. Perlu dipahami, kata Hasto, pertahanan sebuah bangsa itu bukan hanya bersifat militer, tetapi juga nonmiliter sehingga kepemimpinan harus dibangun di berbagai bidang kehidupan.

“Maka kepemimpinan kita harus di segala bidang, dan hanya bisa kita lakukan jika kita menguasai ilmu-ilmu dasar, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta riset. Tak ada negara yang besar tanpa penguasaan ilmu-ilmu dasar,” ungkapnya.

Dr. Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa kepemimpinan intelektual itu artinya bisa membaca arah ke depan berbasis pada ilmu pengetahuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News