Dua Jempol untuk Ide Revolusioner Bangkitkan Pariwisata

Dua Jempol untuk Ide Revolusioner Bangkitkan Pariwisata
Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Raja Ampat. Foto: ist/dok.JPNN.com

“Data-data yang dipaparkan Pak Menpar Arief Yahya itu sudah sangat jelas. Hanya pariwisata yang trennya naik, bahkan dibandingkan dengan Minyak dan Gas Bumi (Migas), batu bara dan minyak kelapa sawit, pertumbuhan Pariwisata paling signifikan. Ketika sumber devisa lain sedang turun, nariwisata naik dan sustainable, maka pilihan mengembangkan pariwisata itu tidak bisa terbantahkan,” kata Tung yang juga sukses dengan buku kedua, berjudul "Marketing Revolution."

Buku yang memecahkan rekor buku pertama --Financial Revolution-- dengan laku lebih dari 39.000 unit saat diluncurkan di hari pertama.

Target 20 juta tahun 2019, dari start 9,3 juta di 2014, itu bukan angka sembarangan, kenaikan lebih dari 100 persen.

Tung meminjam istilah yang dipopulerkan oleh Albert Einstein, tokoh fisika terbesar pada abad ke-20 yang menciptakan teori relativitas, E (energy) =M (massa) dikali C (kecepatan cahaya)2 itu menyebut, orang yang ingin mengharapkan hasil yang berbeda dengan menggunakan cara yang sama secara terus-menerus itu sama dengan “gila.”

“Kalau mau berubah, orang juga harus berubah! Itu kata-kata Albert Einstein. Pak Menpar Arief Yahya juga sering berkata, hasil yang luar biasa, hanya bisa dicapai dengan cara yang tidak biasa. Nah, apa yang ditargetkan 20 juta itu luar biasa, maka harus berubah dari cara yang lama, harus lebih dahsyat, harus lebih revolusioner,” ujar Tung Desem.

Nah, langkah presiden dengan concern di Pariwisata dan diwujudkan dengan komitmen untuk menaikkan budget promosi hingga 4-5 kali itu adalah langkah yang berbeda.

Cara yang lain, yang banyak dipikirkan orang, untuk mendapatkan devisa besar, menyerap tenaga kerja banyak, dan sustainable.

Tung juga memuji konsep go digital yang dilakukan Kemenpar RI, dengan mengumpulkan semua excess capacity di industry, baik hotel, penyeberangan, penerbangan, atraksi, restoran, souvenir shop, dan lainnya lalu dibuat program cross selling.

JAKARTA - Tung Desem Waringin, motivator, konsultan, penulis, dan pengusaha kelahiran Solo, 22 Desember 1968 yang kaya trik marketing itu, memberi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News