Dua Menteri Kongo Akan Belajar Gambut ala Jokowi

Dua Menteri Kongo Akan Belajar Gambut ala Jokowi
Menteri LHK Siti Nurbaya dalam pertemuan tentan tata kelola gambut di Global Peatland Initiatives di Republik Congo. Foto: Ist

Mereka nantinya akan mempelajari perspektif legal, kelembagaan dan teknik operasional.

''Jadi Presiden dan Wapres kita sebenarnya sudah punya perspektif yang jauh saat mengambil kebijakan restorasi gambut tersebut,'' kata Menteri Siti.

Dalam waktu dekat dua negara yang memiliki luas gambut terbesar di dunia, yakni Republik Congo dan Republik Demokratik Congo, akan segera belajar ke Indonesia.

"Indonesia akan memimpin south-south cooperation (kerjasama selatan-selatan) menangani gambut Congo Basin untuk dunia," kata Menteri Siti.

Congo basin atau lembah Kongo meliputi tiga negara yang memiliki lahan gambut terluas kedua di dunia.

Tiga negara dimaksud adalah Republik Congo, Republik Demokratik Congo dan Gabon. Selain Indonesia dan duo Congo, negara dengan luas gambut terbesar lainnya di dunia adalah Peru.

Menteri Siti menjadi pembicara kunci pada pertemuan tingkat tinggi GPI. Pada pertemuan tersebut, telah ditandatangani hasil konferensi Global Peatland Innitiatives ke 3, bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup Republik Demokratik Kongo, Amy Ambatobe Nyongolo, dan Menteri Lingkungan Hidup Republik Kongo Arlette Soudan-Nonau.

Turut hadir menyaksikan Direktur eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP), Erik Solheim.

Menteri LHK Siti Nurbaya menyebut program Lingkungan PBB menjadikan tata kelola gambut Indonesia sebagai contoh terbaik bagi seluruh negara di dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News