Dua Mutiara Papua Jago Matematika
.jpg)
Nita berasal dari daerah terpencil dengan kondisi hutan lebat di ujung timur. Dengan bakat dan semangatnya, Nita berhasil menguasai buku matematika SD hanya dalam waktu 6 bulan dan pernah meraih medali perunggu lomba matematika di Beijing.
Kemampuan aritmatika dan geometrinya sangat menonjol. Dia berhasil menyabet medali perunggu dalam OSN Matematika 2012 dan meraih medali emas pada lomba olimpiade sains dan matematika tingkat Asia, ASMOPS.
Tidak hanya cerdas, dua Mutiara Papua ini sangat aktif dan berani mengutarakan pendapatnya di depan kelas meskipun umurnya masih sangat muda. Selain itu, masih banyak Mutiara Hitam Papua lainnya yang mengharumkan nama Indonesia lewat kepintarannya.
Nah lewat Lewat ISMOC 2016 dan berbagai lomba olimpiade lainnya ini, Prof. Yohanes berharap mampu mengembangkan bakat jutaan anak di Indonesia. “Saya melihat betapa hebatnya anak daerah kalau dipoles dengan baik, Indonesia punya jutaan anak berbakat dari berbagai pelosok,” tuturnya.
Selanjutnya ia menegaskan bahwa Indonesia akan jadi negara luar biasa dengan ribuan anak hebat kalau saja mereka mendapat guru-guru yang hebat dan diajar dengan metode yang tepat. Pendaftaran kompetisi bergengsi yang boleh diikuti pelajar SD, SMP, dan SMA ini sudah dibuka sejak 1 maret kemarin. Pendaftaran online dilakukan melalui website www.ismoc.id dengan biaya pendaftaran sebesar 20 ribu rupiah. (adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PENABUR Kids Festival 2025 Mencetak Anak Indonesia Hebat
- Hati Tertinggal di Merauke, Tergerak Bikin Program Pendidikan
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Pesan dari Merauke untuk Pemerintah Pusat: Jangan Ada Lagi Cerita Anak Papua Tidak Sekolah
- Hadir di Semarang, KAYO.id Kenalkan Bahasa dan Budaya Jepang Sejak Dini
- Prodi Desain Interior PresUniv Bejibun Beasiswa, Gampang Dapat Pekerjaan