Dua Ormas Bentrok, IPW: Kapolresta Medan dan Kapolda Sumut Harus Dicopot

Dua Ormas Bentrok, IPW: Kapolresta Medan dan Kapolda Sumut Harus Dicopot
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai bentrokan dua organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) terjadi di Medan pada 30 Januari 2016 akibat tidak berwibawanya Kapolresta Medan maupun Kapolda Sumut. Kedua massa OKP tidak terkendali dan bersikap seenaknya membuat resah masyarakat serta mengganggu situasi kamtibmas di daerah tersebut.

Dari kronologis yang ada, IPW melihat bahwa bentrokan ini terjadi akibat aparat kepolisian membiarkan salah satu kelompok OKP melakukan konvoi tanpa ada pengawalan aparat keamanan. Padaha semua orang di Sumut tahu persis bahwa antara Pemuda Pancasila dan IPK adalah musuh bebuyutan, yang selalu bertikai sejak lama.

“Tapi kenapa Kapolresta Medan dan Kapolda Sumut membiarkan salah satu OKP itu
konvoi tanpa pengawalan aparat. Apakah pihak kepolisian tidak tahu jika OKP itu akan bergerak. Lalu dimana intelijen kepolisian dan apa kerja mereka jika tidak mampu
mendeteksi manuver yang akan dilakukan OKP tersebut,” tanya Neta melalui siaran pers, Minggu (31/1).

Padahal, menurut Neta, konvoi itu melibatkan 160 orang, 10 mobil, dan 60 sepeda motor, yang mulai bergerak pukul 15.15 WIB dari kawasan Jalan Krakatau menuju Jalan Pelajar.
Konvoi ini juga melintas di Jalan Thamrin di dekat markas PP. Disinilah terjadi bentrokan hingga gelombang massa terpecah ke Jalan Asia, Jalan Sutrisno, Jalan Pandu, Jalan Semarang dan Jalan Surabaya.

Sejumlah mobil dihancurkan dan sepeda motor dibakar. Ironisnya tidak ada polisi yang
mengendalikan situasi. Padahal kekacauan ini terjadi di pusat bisnis kota Medan. Kantor MPW PP Sumut diserang dan dilempar bom molotov hingga terbakar. Setelah situasi kacau baru terlihat Waka Polda Sumut Brigjen Adhi P turun ke lokasi.

Neta mengungkap bahwa kedua OKP itu memang sering bentrokan, tapi tidak sebesar itu. Meski demikian tetap saja sangat meresahkan masyarkat. Kasus ini menjadi gambaran betapa tidak amannya kota Medan, apalagi jika setiap kali bentrokan terjadi kerusakan. Akibatnya investor dan wisatawan pun takut datang ke kota ini.

“Sangan disayangkan kenapa bentrokan demi bentrokan dibiarkan terjadi. Sepertinya Kapolresta Medan maupun Kapolda Sumut tidak mampu mengendalikan kedua OKP ini,” ujar Neta.

Menurutnya, bentrokan antar OKP yang terus terjadi menunjukkan Kapolresta dan Kapolda tidak punya wibawa. Seharusnya mereka mampu bertindak tegas menyapu bersih oknum-oknum OKP yang menjadi biang bentrokan. Karena Kapolresta Medan dan Kapolda Sumut tidak punya wibawa dan tidak mampu mengendalikan situasi, Kapolri harus segera mencopot keduanya dan mengganti dengan perwira yang mampu menjaga kamtibmas kota Medan dengan kondusif.

JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai bentrokan dua organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) terjadi di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News